TribunUpdate: Sumber Berita Terkini prabowo subianto yang humanis

Pengaruh Jokowi Terhadap Elektabilitas PDIP Dievaluasi

Pengaruh Jokowi Terhadap Elektabilitas PDIP Dievaluasi

Sabtu, 4 November 2023 – 21:26 WIB

Jakarta — Konstelasi politik menuju Pilpres 2024 semakin memanas dengan adanya perseteruan antara Presiden Jokowi dengan PDI Perjuangan (PDIP). Perseteruan ini mencuatkan sindiran dari kedua pihak, seperti yang dilontarkan oleh elite PDIP, yaitu Adian Napitupulu.

Baca Juga :

Di Bali, Hasto Berpantun Singgung Pencopotan Baliho, Prabowo hingga Kasih Ibu

Sebelumnya, Adian diduga menyindir Jokowi karena menyinggung bahwa PDIP telah memberikan banyak hal sejak Jokowi menjabat sebagai Wali Kota. Adian juga menyebut bahwa saat putra sulung Jokowi menjadi Wali Kota Solo, PDIP memberikan dukungan.

Merespon hal tersebut, Direktur Eksekutif Lingkar Pemuda Indonesia (LPI), Muda Saleh menilai sindiran Adian tidak berdasar dan berpotensi menimbulkan kegaduhan. Dia mengingatkan bahwa Jokowi memiliki pengaruh penting terhadap elektabilitas PDIP.

Baca Juga :

Jelang Pilpres, Puan: Kita Bertarung Hadapi Kawan Lama yang Jadi Lawan Baru

“Perlu diketahui bahwa efek Jokowi mempengaruhi elektabilitas partainya. Bukti nya adalah Gibran terpilih dan Bobby Nasution terpilih,” ujar Muda Saleh dalam keterangan resminya, Sabtu, 4 November 2023.

Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Rakernas PDI-P

Baca Juga :

Ganjar Sebut Ada Warga Tak Mau Keluar Rumah saat Presiden Jokowi Kunjungan Kerja ke Bali

Menurutnya, ucapan Adian menunjukkan rendahnya kualitas berpikir karena menampilkan sikap kecewa di depan publik. “Dia bisa ngelantur, tidak menempatkan redaksional yang tepat pada tempat yang seharusnya disampaikan,” kata Muda.

Bagi Muda, upaya Adian diduga ingin menjatuhkan nama baik Jokowi. Ia menyatakan hal tersebut karena adanya kesan bahwa kesuksesan Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming, disebabkan oleh PDIP.

“Partai Adian seharusnya berterima kasih pada Jokowi karena rakyat memilih mereka (Gibran dan Bobby) dan banyak pihak menyebut itu karena efek dari Jokowi,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum TIM 8 Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo (TIM 8-RJBBP), Akhrom Saleh sependapat dengan penilaian Muda Saleh. Dia juga menyertakan data yang diperoleh PDIP pada Pemilu 1999, di mana PDIP meraih suara tertinggi sebanyak 35,62 juta suara.

Namun, menurut Akhrom, pada Pemilu 2004 dan 2009, PDIP justru mengalami penurunan suara yang signifikan. Akhrom mengatakan bahwa hal tersebut berbeda saat Jokowi diusung oleh PDIP sebagai calon presiden pada tahun 2014 dan 2019.

“Berbeda saat Jokowi menjadi capres yang diusung oleh PDIP pada tahun 2014, suara nasional PDIP hanya sebanyak 23,67 juta suara. Bahkan, pada tahun 2019 suara PDIP naik menjadi 27,05 juta suara. Ini artinya bahwa ada pengaruh dari Jokowi,” kata Akhrom.

Halaman Selanjutnya

“Partai Adian seharusnya berterima kasih pada Jokowi karena rakyat memilih mereka (Gibran dan Bobby) dan banyak pihak menyebut itu karena efek dari Jokowi,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya