Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku 1 Kepemimpinan Militer: catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]
Selain tantangan-tantangan strategis global seperti perubahan iklim, konflik geopolitik, dan semakin merebaknya kecerdasan buatan, ada beberapa tantangan besar spesifik yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Diantaranya, kita harus berhadapan dengan kenyataan bahwa bonus demografi yang kita miliki akan segera berakhir. Kekayaan Indonesia juga masih terus mengalir ke luar negeri atau terjadi net outflow of national wealth. Ekonomi kita belum adil dan belum sepenuhnya merata. Demokrasi kita juga tidak sedang baik-baik saja karena kuasa uang di demokrasi masih terlalu besar.
Apakah kita bisa jadi negara maju dan sejahtera tergantung dari kemampuan kita menghadapi dan mengatasi tantangan-tantangan strategis global dan tantangan-tantangan strategis nasional.
Terbatasnya Waktu Bonus Demografi
Jumlah penduduk kita adalah kekuatan kita. Apalagi usia median dari penduduk Indonesia saat ini adalah 29 tahun. Artinya mayoritas penduduk Indonesia ada di usia produktif – usia yang bisa belajar dan bekerja dengan baik.
Namun tidak selamanya usia median penduduk Indonesia usia muda dan produktif. Dengan perlambatan penambahan penduduk, jumlah penduduk muda Indonesia akan terus berkurang. Menurut Bappenas, dalam 13 tahun dari sekarang, kira-kira di tahun 2035, usia median penduduk Indonesia tidak lagi muda.
Sejarah ekonomi bangsa-bangsa mengatakan sangat sulit bagi suatu negara untuk jadi negara kaya dan makmur jika usia median populasinya sudah tua dan tidak produktif. Saat ini kita masuk dalam kategori negara dengan pendapatan menengah. Kita ingin jadi negara dengan pendapatan tinggi.
Dengan angka tahun ini, untuk jadi negara dengan kesejahteraan tinggi PDB per kapita kita harus naik ke $14.000 atau sekitar Rp. 210 juta per tahun. Pendapatan per bulan penduduk kita harus naik ke Rp. 17,5 juta per bulan.
Kita hanya punya 13 tahun untuk keluar dari perangkap negara menengah (middle income trap) atau berisiko jadi negara yang tua sebelum kaya. Ini yang telah dialami oleh Thailand. Tahun ini Thailand resmi jadi tua sebelum kaya. Kita tidak boleh jadi tua sebelum kaya. Kita harus tumbuh dengan cepat agar bisa jadi kaya sebelum tua.
Source link