TribunUpdate: Sumber Berita Terkini prabowo subianto yang humanis

TKN Menyoroti Film Dirty Vote yang Dituduh Sebagai Upaya Degradasi Pemilu 2024

Senin, 12 Februari 2024 – 06:59 WIB

Jakarta – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman memberikan komentar tentang kemunculan film ‘Dirty Vote’ di masa tenang Pemilu 2024. Habiburokhman berpendapat bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk menyampaikan pendapat, termasuk para tokoh dalam film ‘Dirty Vote’.

Meskipun demikian, pihaknya melihat bahwa film ‘Dirty Vote’ sebagian besar berisikan fitnah dan narasi kebencian yang asumsif dan tidak ilmiah. “Perlu kami sampaikan sebagian besar yang disampaikan dalam film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang sangat asumtif dan sangat tidak ilmiah,” ujar Habiburokhman dalam konferensi pers.

Dia juga mempertanyakan kapasitas dari para tokoh yang ada di film ‘Dirty Vote’ dan menduga bahwa film ini diluncurkan sebagai upaya untuk mendegradasi Pemilu 2024. “Saya kok merasa sepertinya ada tendensi keinginan untuk mendegradasi Pemilu ini dengan narasi yang sangat tidak berdasar,” tambahnya.

Lebih lanjut, Habiburokhman meyakini bahwa masyarakat dapat memahami dan menilai isi film ‘Dirty Vote’ tersebut dengan baik. Dia yakin bahwa masyarakat dapat menyadari siapa pihak yang sebenarnya melakukan kecurangan dan mendapatkan dukungan besar dari rakyat. “Rakyat pasti sangat paham bahwa tokoh yang paling banyak disebut dalam film ‘Dirty Vote’ Presiden Joko Widodo, sangat berkomitmen menegakkan demokrasi,” katanya.

Film dokumenter Dirty Vote disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono. Dalam siaran tertulisnya, Dandhy menyampaikan bahwa film tersebut merupakan bentuk edukasi untuk masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024. Pembuatan film melibatkan 20 lembaga, antara lain Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Bangsa Mahardika, Ekspedisi Indonesia Baru, Ekuatorial, Fraksi Rakyat Indonesia, Perludem, Indonesia Corruption Watch, JATAM, Lokataru, LBH Pers, WALHI, Yayasan Kurawal, dan YLBHI.

Halaman Selanjutnya: “Rakyat pasti sangat paham bahwa tokoh yang paling banyak disebut dalam film ‘Dirty Vote’ Presiden Joko Widodo, sangat berkomitmen menegakkan demokrasi,” katanya.