Senin, 1 April 2024 – 15:59 WIB
Jakarta – Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengecam insiden ledakan yang terjadi di gudang amunisi milik Kodam Jaya TNI AD, pada Sabtu, 30 Maret 2024.
Ledakan yang terjadi di wilayah Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Bekasi, Jawa Barat, itu menyebabkan gangguan bagi keamanan dan keselamatan penduduk sekitar.
“TNI AD harus menyiapkan standar penanganan pengamanan pemeliharaan dan perawatan alutsista, terutama yang lokasi penyimpanannya berada di daerah padat penduduk seperti yang terjadi di Bekasi kemarin,” kata Meutya Hafid kepada awak media dalam keterangannya, Senin, 1 April 2024.
Meutya juga meminta TNI AD proaktif mendata kerugian masyarakat terkait kerusakan rumah warga yang terdampak akibat kebakaran gudang amunisi Yonarmed milik Kodam Jaya.
“TNI AD harus bertanggung jawab mengganti kerugian jika ada kerugian di masyarakat akibat kejadian kebakaran itu,” kata Politikus Partai Golkar itu
Meutya juga berharap TNI AD dapat memperbaiki hal itu di masa mendatang, sekaligus melaksanakan petunjuk teknis mengenai pemeliharaan dan perawatan amunisi di lingkungan TNI secara lebih ketat.
“Penanganan insiden ini dilakukan secara cepat dan tepat guna menghindari kerusakan lebih banyak terhadap fasilitas TNI maupun warga sekitar,” imbuhnya.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Sabtu petang, 30 Maret 2024. Kebakaran menyebabkan ledakan hebat di sekitar lokasi.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan mengatakan indikasi ledakan terjadi di Gudang 6 dari 16 gudang yang ada di Gudmurah. Gudang tersebut berisi 160.000 munisi dan bahan peledak kedaluwarsa yang merupakan hasil pengembalian dari satuan-satuan yang bernaung di bawah Kodam Jaya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Api berhasil dipadamkan pada Minggu dini hari, sekira pukul 03.45 Wib, dan proses pendinginan kebakaran selesai pada pukul 08.15 WIB.