Jangan Biarkan Ada Pihak yang Membagi-bagi Relawan antara TKN Prabowo-Gibran

Minggu, 5 Mei 2024 – 19:49 WIB

Jakarta – Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman mengingatkan agar tidak ada pihak yang memecah belah relawan dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ditekannya, kelompok relawan merupakan elemen penting dalam pemenangan Prabowo-Gibran di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Baca Juga:

Jubir Jelaskan Maksud Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang ‘Toxic’ ke Pemerintahan”

“Jangan ada pihak yang memecah belah relawan dengan Tim Kampanye Nasional. Jangan dibedakan antara relawan dan TKN. Relawan adalah bagian integral dari Tim Kampanye Prabowo-Gibran,” kata Habiburokhman dalam keterangannya, Minggu, 5 Mei 2024.

Ia mengatakan, kebijakan sejak awal adalah menyatukan relawan dan unsur parpol dalam TKN. Sehingga ada ‘Komando Golf’ yang khusus membidangi relawan.

“Baca Juga:

Cerita Zulhas Sempat Tolak Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Maunya Erick Thohir”

“Semua relawan Pak Jokowi dan relawan Prabowo-Gibran terdaftar dan terkoordinasi di Komando Golf (bidang Relawan), yang dikomandani oleh saudara Haris Rusli Moty dibantu oleh saudara Imannuel Ebenezer dan kawan-kawan,” terangnya.

“Foto:
TKN Minta Relawan Gaet Pemilih, Pertebal Kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres”

“Baca Juga:

Kala Prabowo Kenang Masa Digembleng Senior di TNI, Begini Kisahnya”

Dia menuturkan, semua unsur TKN baik Parpol maupun relawan bergerak secara swadaya dan swadana menjalankan tugas masing-masing. Bahkan dia mengatakan bahwa relawan tidak pernah meminta fasilitas dari TKN.

Sehingga dengan itu, Habiburokhman meminta agar tidak ada yang memecah belah pihaknya. Menurutnya, pihak yang memecah belah ini kemungkinan orang toxic seperti diutarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

“Semangat Pak Prabowo untuk merangkul sebanyak mungkin elemen bangsa jangan dikotori gaya berpolitik toxic dan memecah belah. Ada yang entah dimana waktu Pilpres, tapi saat ini kemudian serasa paling pahlawan serta mengklaim kerja-kerja relawan dengan tujuan minta jabatan tertentu di pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya. Inilah termasuk toxic yang sesungguhnya, yang mungkin dimaksud oleh Pak Luhut,” imbuhnya.