TribunUpdate: Sumber Berita Terkini prabowo subianto yang humanis

Individu Tak Memerlukan Rapat Kerja untuk Menunjukkan Posisi sebagai Oposisi

Individu Tak Memerlukan Rapat Kerja untuk Menunjukkan Posisi sebagai Oposisi

Minggu, 12 Mei 2024 – 00:04 WIB

Jakarta – Dinamika politik saat ini menjadi perhatian karena isu bahwa sejumlah pihak yang kalah dalam Pilpres 2024 akan bergabung dengan kubu Prabowo Subianto selaku pemenang. Para rival Prabowo yang kalah kabarnya akan mendapat jatah kursi menteri di pemerintahan yang akan datang.

Baca Juga :

Megawati Instruksikan Ita Maju Pilwakot Semarang

Pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti keras dinamika politik tersebut. Dia yang dulunya mendukung rival Prabowo yang mengusung gagasan perubahan, mengingatkan agar tidak perlu meminta jatah kursi atau bergabung dengan pihak pemenang.

“Jika Anda kalah, janganlah Anda meminta-minta kursi, janganlah mendekati. Janganlah melipir-lipir,” ujar Refly dalam Indonesia Lawyers Club yang dikutip pada Minggu, 12 Mei 2024.

Baca Juga :

Pakar Hukum: Penambahan Jumlah Kementerian Keniscayaan Konstitusional

Refly juga menyampaikan kritik yang sama kepada mantan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan. Refly yang sebelumnya menjadi relawan dan anggota tim hukum Anies, meminta agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu bersikap tegas sebagai oposisi setelah kalah dalam Pilpres 2024.

Anies-Muhaimin dan tim hukum dalam sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di MK

Baca Juga :

Pengamat: Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta Eksperimen yang Berani

Refly merasa heran dengan sikap Anies ketika ditanya tentang kemungkinan bergabung di pemerintahan Prabowo.

“Saat Anies ditanya, bagaimana jika ada tawaran dari Prabowo Subianto? Dia menjawab ya, orang undangannya saja belum. Nah, saya kritik itu,” ujarnya.

Dia kemudian mengingat pernyataannya saat diskusi di program tvOne. Ia menyebut Anies sebagai individu karena bukan merupakan kader partai politik.

“Saya bilang dia adalah individu. Dia tidak perlu rapat kerja untuk mengatakan ya atau tidak untuk menjadi bagian dari oposisi,” jelas Refly.

Menurutnya, Anies berbeda dengan mantan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, yang telah secara pribadi mendeklarasikan sikap oposisi. Ganjar adalah kader PDI Perjuangan (PDIP).

“Ganjar perlu rapat kerja untuk menentukan sikap. Hari ini Ganjar menyatakan sebagai oposisi,” kata Refly.

Namun, Refly menegaskan bahwa jika dalam Rapat Kerja Nasional (Rekenas) PDIP pada 24 Mei 2024 mengumumkan keputusan untuk bergabung dengan pemerintah, maka barisan oposisi dianggap telah tidak ada lagi.

“Namun, jika dalam rapat kerja 24 Mei diumumkan bahwa kita akan bergabung dengan pemerintahan, kalah Panda Nababan dan Ganjar Pranowo. Tidak lagi ada suara oposisi,” jelas Refly.

Halaman Selanjutnya

Dia pun menukil kembali omongannya saat diskusi di program tvOne soal. Ia menyebut Anies sebagai individu lantaran bukan sebagai kader partai politik.

Halaman Selanjutnya