Surabaya – Nama mantan Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar masuk dalam daftar calon gubernur Jawa Timur di Pilkada 2024. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga ARCI, elektabilitas Kiai Marzuki cukup tinggi meskipun masih baru dalam bursa Pilgub Jatim. Meskipun begitu, nama Khofifah Indar Parawansa tetap menjadi yang paling populer.
Direktur ARCI Baihaki Sirajt menjelaskan bahwa dalam survei yang dilakukan pada 1 hingga 10 Mei 2024, tingkat keterpilihan Khofifah mencapai 42,1 persen. Di posisi berikutnya, terdapat nama Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad dengan persentase 13,8 persen. Posisi ketiga ditempati oleh Achmad Fauzi dengan 11,2 persen, disusul oleh Sarmuji 10,9 persen, dan Kiai Marzuki 10,7 persen.
Baihaki juga menjelaskan bahwa dalam simulasi dengan tiga nama, elektabilitas Khofifah meningkat menjadi 49,3 persen. Di bawahnya, terdapat Kiai Marzuki dengan 20,5 persen, dan Anwar Sadad dengan 17,7 persen. Sementara 12,5 persen responden masih belum memutuskan pilihannya.
Dalam hasil survei juga disebutkan bahwa dalam simulasi head to head antara Khofifah dan Kiai Marzuki, elektabilitas Ketua Umum PP Muslimat NU itu unggul dengan 59,5 persen dibandingkan dengan Kiai Marzuki yang memiliki 23,7 persen.
Selain itu, untuk calon wakil gubernur Jawa Timur, nama Emil Elestianto Dardak masih mendominasi dengan 35,7 persen, diikuti oleh Achmad Fauzi dengan 31,3 persen, dan Thoriqul Haq mantan Bupati Lumajang dengan 9,1 persen. Heru Tjahjono mendapatkan 6,6 persen, Kharisma Febriansyah 5,2 persen, Bayu Airlangga 4,7 persen, M Nur Arifin 3,9 persen, dan Hanindhito Himawan 0,7 persen.
Masuknya nama Kiai Marzuki dan Ida Fauziyah dalam bursa calon gubernur Jawa Timur menjadi dinamika menarik dalam persaingan Pilgub Jatim. Khofifah, yang sudah mendapatkan rekomendasi dari empat partai politik, kini juga menarik perhatian dari PDI Perjuangan.
Baihaki menyatakan bahwa Pilgub Jatim 2024 akan menjadi dinamis jika partai di luar rekomendasi Khofifah membentuk koalisi baru. PKB, PKS, dan Nasdem diyakini berpotensi untuk tidak mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
Apabila hal tersebut terjadi, maka Kiai Marzuki dan Ida Fauziyah menjadi perhitungan penting. Kiai Marzuki, selain sebagai tokoh NU, dikenal emosional dengan PKB. Sedangkan Ida Fauziyah adalah mantan Ketua Fatayat NU dan kader PKB.
Baihaki menambahkan bahwa baik Kiai Marzuki maupun Ida Fauziyah bisa menjadi “kuda hitam” dalam Pilgub Jatim. Meskipun saat ini elektabilitas Kiai Haji Marzuki Mustamar masih kecil, namun tidak menutup kemungkinan akan meningkat.