Sabtu, 8 Juni 2024 – 09:30 WIB
Jakarta – Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak merespons pernyataan Ketua DPP Perjuangan (PDIP) Said Abdullah yang menyebut dirinya lebih cocok menjadi menteri daripada ikut kontestasi Pilgub Jawa Timur 2024.
Emil mengatakan urusan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo Subianto selaku Presiden Republik Indonesia terpilih periode 2024-2029.
“Itu hak prerogatif Bapak Presiden terpilih, jadi saya tidak punya kapasitas mengomentari. Adapun pada Pak Said Abdullah, beliau senior saya sehingga saya berterima kasih atas pandangannya,” kata Emil dikutip pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Namun, Emil menekankan bahwa telah menjalin kerja sama yang panjang dengan Khofifah Indar Parawansa untuk kembali maju di Pilgub Jawa Timur 2024. Maka dari itu, dia enggan berspekulasi jika ditunjuk Prabowo menjadi menteri.
“Sekali lagi, pengabdian di negeri ini semua tentu baik. Saat ini saya baru menerima rekomendasi saja kok disuruh berspekulasi, saya sekarang akan bekerja keras supaya Bu Khofifah bisa kembali sebagai Gubernur Jawa Timur,” tuturnya.
Lebih lanjut, Emil Dardak kembali menegaskan bahwa akan tetap melanjutkan amanah dukungan dari enam partai untuk dirinya dan Khofifah di Pilgub Jawa Timur 2024.
“Surat rekomendasi sudah diserahkan, pertama Pak AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), Pak Airlangga, Pak Zulkifli Hasan, kemudian Mas Kaesang, Pak Hary dari Perindo, kalau PPP aspirasi ya. Dari Bapak Prabowo Subianto dan kemarin Mas Gibran ke Surabaya. Saya rasa ini bukan lagi titik di mana kita mengatakan ini kondisional, ini sudah harus ditindaklanjuti dengan kerja nyata,” tegas Emil.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan bahwa sosok Emil Dardak seharusnya menjadi menteri. Dia mengatakan, kontestasi Pilkada bukan lagi kelas yang cocok bagi Emil Dardak. Meski begitu, Said menjelaskan bahwa belum ada pembicaraan mengenai penyodoran kader PDIP ke Khofifah untuk menggantikan posisi Emil. Menurutnya, perlu kehati-hatian dalam memutuskan hal tersebut.