TribunUpdate: Sumber Berita Terkini prabowo subianto yang humanis

Pilgub Jateng: Sudaryono-Kaesang Dua Calon Potensial yang Akan Memiliki Representasi Prabowo dan Jokowi

Pilgub Jateng: Sudaryono-Kaesang Dua Calon Potensial yang Akan Memiliki Representasi Prabowo dan Jokowi

Minggu, 7 Juli 2024 – 19:31 WIB

VIVA – Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) tidak hanya sekadar pesta demokrasi lokal, tetapi juga menjadi ajang penting untuk mengamati pengaruh figur nasional dalam dinamika politik regional.

Dua tokoh utama yang sering jadi perhatian adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Meski keduanya bukan calon langsung, namun dampak atau Jokowi efek dan Prabowo efek punya potensi besar dalam hasil pemilihan.

Analis Politik Jawa Tengah sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Wahid Hasyim Semarang, Dr Agus Riyanto, menilai, jika dua kekuatan besar yakni Jokowi dan Prabowo bersatu untuk mengusung calon kepala daerah yang sama khususnya di Pilkada Jateng maka akan sangat sulit dikalahkan.

“Jokowi efek masih sangat kuat di Jateng, dan Prabowo efek juga bisa mempengaruhi hasil Pilkada nantinya. Karena pilkada serentak termasuk di Jateng dilakukan satu bulan setelah Prabowo dilantik menjadi Presiden Indonesia,” kata Dr Agus Riyanto saat dihubungi, Minggu, 7 Juli 2024

“Dan jika dua kekuatan ini bersatu untuk mengusung calon kepala daerah yang sama, maka mereka akan sangat sulit dikalahkan khususnya di Jateng,” tambahnya menegaskan.

Bersatunya dua kekuatan besar itu, kata Agus Riyanto, masih sangat terbuka. Sebab, meski beberapa calon sudah mulai bermunculan namun belum ada satu pun parpol yang mengeluarkan rekomendasi kepada para calon untuk maju di Pilgub Jateng.

Demikian juga, kata Agus Riyanto, dengan PDI-Perjuangan yang belum menentukan sikap di Pilgub Jateng meski memiliki 33 kursi parlemen dan bisa mengusung kandidatnya sendiri tanpa harus berkoalisi.

“Pilgub Jateng hari ini masih sangat cair dan dinamis. Belum ada kandidat resmi yang diusung oleh partai politik, termasuk PDIP yang bisa mengusung kandidatnya sendiri tanpa harus berkoalisi,” imbuhnya.

Artinya, lanjut Agus, para ‘pimpinan politik di Jakarta’ khususnya parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres lalu masih tarik-menarik kepentingan mencari formula yang tepat untuk menguasai wilayah Jawa Tengah yang dikenal sebagai ‘kandang banteng’ atau wilayah basis pemilih PDIP di tanah Jawa.

Untuk itu, Agus menjelaskan, jika Prabowo Subianto dan Joko Widodo bersatu mengusung orang-orang terdekatnya untuk menguasai Jawa Tengah, maka kandidat tersebut akan mustahil dikalahkan. Dan hal tersebut merupakan solusi dari cairnya dinamika politik di ‘kandang banteng’ hari ini.

“Jika Sudaryono yang merupakan orang terdekat Prabowo dan ketua Gerindra Jateng itu dipasangkan dengan Kaesang Pangarep yang merupakan anak bungsu dari Presiden Jokowi untuk maju bersama di Pilgub Jateng, maka pasangan tersebut akan sangat sulit dikalahkan,” jelasnya.

“Dan ini bisa menjadi solusi dari tarik menarik kepentingan pimpinan politik KIM di Jakarta dan memecah cairnya dinamika politik Jawa Tengah hari ini,” ungkap Agus.

Agus Riyanto menekankan, figur Prabowo Subianto dan Joko Widodo bakal memberikan efek elektoral yang luar biasa kepada pasangan kepala daerah yang didukung keduanya.

Sebab, kata Agus Riyanto, Prabowo pasti akan mendorong dan mendukung orang kepercayaannya memenangkan pilkada di daerah-daerah strategis termasuk di Jateng, begitu pula dengan Jokowi yang juga akan mendukung Kaesang yang merupakan anak bungsunya.

Menurutnya, Prabowo berkepentingan menaruh orang kepercayaannya sebagai kepala daerah untuk menyukseskan progam andalan yang ia tawarkan kepada masyarakat pasca dilantik menjadi presiden nanti.

“Karena itu, kalau ditanya apakah ada Prabowo efek di Jateng? Pasti ada. Dan apakah Jokowi efek masih ada? Pasti masih ada. Karena itu, duet Sudaryono-Kaesang adalah solusinya. Yang satu orang dekatnya Prabowo dan yang satunya lagi anaknya Pak Jokowi. Dan ini bisa sejalan dan selaras dengan rencana pembangunan ke depan antara pemerintah pusat dan daerah,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

Demikian juga, kata Agus Riyanto, dengan PDI-Perjuangan yang belum menentukan sikap di Pilgub Jateng meski memiliki 33 kursi parlemen dan bisa mengusung kandidatnya sendiri tanpa harus berkoalisi.