PortalBeritaTribun.biz adalah situs berita yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dengan fokus pada politik, kriminal, otomotif, olahraga, dan gaya hidup

Romi Berpeluang Ungguli Petahana Al Haris dalam Isu Kotak Kosong di Pilgub Jambi

Minggu, 21 Juli 2024 – 12:17 WIB

VIVA – Dinamika pemilihan Gubernur Jambi 2024 masih dinamis. Tarik menarik dukungan partai politik terus terjadi. Di balik skema kotak kosong yang coba diusahakan petahana, terselip satu kekhawatiran untuk bertanding satu lawan satu (head to head) dengan sang penantang. Jika terjadi petahana Haris Sani Vs penantang Romi Saniatul, Romi berpeluang mengungguli Haris.

Baca Juga :

KPU Bali Minta Disdukcapil Keluarkan Akta Kematian bagi Pemilih yang Meninggal Dunia

“Jika satu lawan satu (head to head) Haris Vs Romi, maka Romi berpeluang mengungguli Haris dalam pilgub 2024 nanti,” ungkap pengamat politik Dr. Noviardi Ferzi Sabtu, 20 Juli 2024.

Gubernur Jambi Al Haris meninjau jembatan Temiai di Kerinci yang patah

Baca Juga :

Dorong MK Berlakukan PT 0 Persen, KPD: Konsep Ambang Batas Parlemen Mereduksi Hak Rakyat

Menurut Noviardi, secara teori, seharusnya Haris selaku petahana atau calon yang didukung oleh kekuasaan dan sedang berkuasa akan menang mudah dalam setiap konstetasi pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Tapi faktanya, anggapan teoritis tersebut telah runtuh dan berubah sejak Pilkada 2018 dan 2020 lalu, di mana saat itu banyak petahana yang tumbang.

Baca Juga :

Pertimbangan Pemilih Pilgub Jakarta Versi Litbang Kompas: Seagama dan Diusung Parpol Pilihan

“Kita bicara fakta empirik Pilkada 2018 dan 2020 lalu, banyak petahana yang tumbang, apalagi yang bertanding satu lawan satu (head to head), dan ini kekalahan yang tragis,” terangnya.

Pengamat ini menjelaskan bahwa prediksi kekalahan petahana di pilgub 2024 adalah kesimpulan data tentang rasionalitas pemilih telah kembali atau disebut rasionalitas ‘figth back’.

“Artinya jika selama ini orang memilih karena sentimentalitas suku dan wilayah maka kali ini mereka memilih karena rasionalitas, tapi harus ditambahkan dengan emosi atau semacam rasa marah yaitu marah pada rezim yang sedang berkuasa, campuran emosi dan rasionalitas bahwa inilah saatnya mengakhiri rezim yang tidak lagi bisa diharapkan di wilayah tersebut,” jelas Noviardi.

Ilustrasi warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara di Pemilu

Petahana Borong Dukungan Partai di Pilgub Jambi, Pengamat: Upaya Penjegalan Calon Lain

Pilgub Jambi 2024: Dinamika Calon dan Fenomena Borong Dukungan Partai

img_title

VIVA.co.id

19 Juli 2024