PortalBeritaTribun.biz adalah situs berita yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dengan fokus pada politik, kriminal, otomotif, olahraga, dan gaya hidup

1. Potensi Besar RK Melawan Kotak Kosong Dalam ‘Tsunami’ Politik yang Menghantam Pencalonan Anies 2. ‘Tsunami’ Politik Mengintai Pencalonan Anies, RK Berpotensi Melawan Kotak Kosong 3. Pencalonan Anies Terdampak ‘Tsunami’ Politik, RK Siap Bersaing dengan Kotak Kosong 4. RK dan Potensi Besar Melawan Kotak Kosong dalam ‘Tsunami’ Politik yang Menghantam Pencalonan Anies

Jakarta, VIVA – Anies Baswedan berisiko gagal bertarung di Pilgub Jakarta 2024 karena belum ada kejelasan dukungan dari koalisi partai politik. Anies dihadapi ancaman “tsunami” politik yang dapat membuatnya gagal dalam pemilihan gubernur.

Pakar politik Hanta Yuda memperkirakan peluang Anies untuk maju di Pilgub Jakarta masih terbuka menjelang batas pendaftaran calon pasangan kurang dari tiga minggu lagi. Menurutnya, Anies hanya butuh dukungan koalisi dari dua partai politik.

“Opsinya cukup dua partai. PKS dengan PDIP bisa. PKS dengan Nasdem bisa. Jadi, punya potensi besar,” ujar Hanta dalam program Kabar Petang tvOne yang dikutip oleh VIVA pada Jumat, 9 Agustus 2024.

Namun, Hanta juga menyoroti kerentanan Anies dalam maju yang juga sangat besar. Ia mencatat adanya faktor-faktor yang membuat kerentanan tersebut tinggi.

Salah satu faktor tersebut adalah konsolidasi yang kuat dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam peta politik saat ini. Di sisi lain, tidak ada satu pun partai politik di Jakarta yang dapat mencalonkan gubernur tanpa berkoalisi, sehingga sulit bagi Anies untuk bersaing dengan KIM.

Selain itu, Hanta juga menyinggung potensi partai politik untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang sangat kuat. Hal ini menjadi dilema bagi Anies dalam merangkul partai-partai politik tersebut.

Hanta juga menyoroti masalah penentuan figur cawagub yang sulit bagi Anies, mengingat belum adanya kesepakatan dengan partai politik tertentu. Selain itu, kompleksitas koalisi juga membuat potensi Anies sulit untuk maju karena keterkaitan dengan tawaran gabung ke pemerintahan yang akan terbentuk di masa depan.

Dengan berbagai faktor tersebut, Hanta menilai potensi bagi Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Ridwan Kamil melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta 2024 cukup besar. Meskipun demikian, masih ada peluang bagi partai politik lain untuk bergabung dengan KIM atau membentuk poros baru.

Selain itu, dinamika Pilgub DKI saat ini bergerak dalam dua kemungkinan “head to head”, yaitu koalisi KIM dengan Ridwan Kamil melawan Anies Baswedan yang berhasil mendapatkan dukungan minimal dua partai di luar KIM.