Jika Dipilih, Pramono-Rano Berencana Meningkatkan Operasional RT-RW Menjadi 2 Kali Lipat

Selasa, 3 September 2024 – 22:13 WIB

Jakarta, VIVA – Calon gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa anggaran Jakarta masih mampu membiayai dana operasional untuk RT/RW, bahkan bisa dinaikkan hingga dua kali lipat. 

Prmamono mengungkapkan hal tersebut saat bertemu dengan mantan Gubernur Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo alias Foke. Pramono juga didampingi oleh Rano Karno.

“Pengurus RT dan RW adalah garda terdepan dalam pelayanan publik. Kelancaran operasional dan kesejahteraan mereka harus menjadi perhatian pemerintah,” ujar Pramono kepada wartawan di Museum MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 3 September 2024.

Menurutnya, para Ketua RT maupun RW selama ini bekerja karena didorong oleh rasa pengabdian kepada lingkungan mereka. Namun, katanya, akan tidak adil jika pemerintah tidak memperhatikan peran mereka.

“Untuk meningkatkan layanan publik, kita perlu memikirkan dari ujung terdepan, yaitu RT dan RW,” ujarnya. 

Di sisi lain, ia mengakui bahwa ia belajar banyak setelah membahas masalah di Jakarta bersama Fauzi Bowo. Sebagai calon gubernur Jakarta, ia membutuhkan masukan dari para pendahulunya yang berpengalaman. 

“Pengaruh dan kerja keras dari Bang Foke masih dirasakan oleh masyarakat Jakarta saat ini. Begitu juga dengan pengaruh dan pencapaian para mantan gubernur Jakarta lainnya. Saya harus belajar dari para senior agar bisa melanjutkan pembangunan Jakarta,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Fauzi Bowo mengapresiasi keinginan Pramono untuk belajar. Baginya, meskipun gubernur secara reguler berganti, pembangunan Jakarta adalah proses yang berkesinambungan.

“Dengan saling berbagi pengalaman ini, ketika terpilih nanti, beliau sudah memiliki kesiapan mental dan pengetahuan. Tidak perlu ragu-ragu lagi. Bisa langsung bergerak maju,” ucapnya. 

Sementara itu, Rano Karno memperhatikan kebutuhan ruang ekspresi lebih luas bagi generasi muda Jakarta, terutama terkait dengan masalah lapangan kerja. 

“Bonus demografi di Jakarta memerlukan perencanaan yang lebih matang untuk memanfaatkan potensi penuh kaum muda. Ruang kreatif, kemudahan dalam memulai usaha, pendidikan yang relevan dengan tuntutan dunia kerja akan menjadi fokus kami,” ujarnya.