Pada Senin, 6 Januari 2025, Eksponen Fusi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1973, terdiri dari sejumlah organisasi seperti Nahdlatul Ulama (NU), Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi), Serikat Islam (SI), dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), secara resmi mengumumkan dukungan bagi beberapa calon ketua umum PPP. Ketua Umum Parmusi, Husnan Fanani, menyatakan bahwa dukungan tersebut diberikan baik untuk calon dari internal maupun eksternal partai. Calon internal merupakan kader dari PPP, seperti Habil Marati dari NU dan Taj Yasin, calon wakil gubernur Jawa Tengah terpilih pada Pilkada 2024. Selain itu, Parmusi mencalonkan dirinya sendiri, Husnan B. Fanani, anggota DPR RI dan mantan duta besar RI untuk Republik Azerbaijan, serta Hasrul Azwar, mantan duta besar RI untuk Maroko.
Di sisi lain, SI mengusulkan Achmad Farial, mantan anggota DPR RI, sebagai calon, sementara Perti mendukung Anwar Sanusi, mantan anggota DPR RI dan Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara. Untuk calon eksternal, muncul nama-nama seperti Din Syamsuddin, mantan ketua umum PP Muhammadiyah, Saifullah Yusuf, menteri sosial, dan Hamdan Zoelva, mantan ketua Mahkamah Konstitusi. Juga terdapat Sandiaga Salahuddin Uno, mantan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif, Ahmad Yani dari Partai Masyumi, Ridho Rahmadi dari Partai Ummat, dan Dudung Abdurachman, mantan kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Husnan Fanani menekankan bahwa dalam mendukung calon ketua umum PPP, sifat-sifat seperti kejujuran, kepercayaan, keteladanan, kecerdasan, integritas, dan visi yang jelas sangat diutamakan. Semua calon yang didukung telah sesuai dengan khitah 1973 dan memiliki kapasitas untuk memimpin PPP serta mampu menjadi panutan bagi umat Islam dan bangsa Indonesia.