Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin, mengungkapkan bahwa partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024 mengalami penurunan. Tingkat partisipasi tercatat sebesar 71,39 persen untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, 74,41 persen untuk pemilihan bupati, dan 67,74 persen untuk pemilihan wali kota. Afifuddin menyampaikan informasi ini dalam Rapat Kerja bersama Komisi II DPR RI di Jakarta, pada 3 Februari 2025.
Menurut Afifuddin, penurunan partisipasi pemilih ini menjadi perhatian serius bagi penyelenggara pemilu ke depan. Dia juga menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Pilkada 2024, seperti jarak waktu yang terlalu dekat antara Pilkada 2024 dan Pemilu 2024. Faktor cuaca yang tidak menentu juga menjadi kendala dalam distribusi logistik.
Meskipun demikian, Pilkada 2024 dapat berjalan lancar meski dihadapi dengan berbagai tantangan. Afifuddin menambahkan bahwa tahun 2024 sebagai tahun politik membuat masyarakat masih terpengaruh oleh isu-isu pemilu nasional sebelumnya. Hal ini turut memengaruhi situasi Pilkada 2024 dan meningkatnya informasi hoaks melalui media sosial.
Afifuddin memaparkan bahwa upaya pendidikan pemilih kepada masyarakat menjadi hal yang penting untuk meningkatkan partisipasi pemilih ke depan. Dengan demikian, diharapkan partisipasi pemilih dalam pemilihan umum mendatang bisa lebih baik.