Senyum: Potensi Baru Bisnis Jepang

Saat dunia bisnis Jepang beradaptasi dengan dampak pandemi, muncul tren baru yaitu sekolah senyum. Keiko Kawano, seorang instruktur senyum, melihat peningkatan permintaan layanannya yang signifikan, menandakan bahwa senyuman sekarang dianggap sebagai keterampilan bisnis yang bernilai. Perusahaan Kawano, Egaoiku atau “Pendidikan Senyum”, melaporkan peningkatan permintaan lebih dari empat kali lipat dari tahun sebelumnya. Permintaan tersebut datang dari perusahaan yang ingin membuat tenaga penjualan mereka terlihat lebih ramah dan mudah didekati oleh pelanggan, serta pemerintah lokal yang berusaha meningkatkan kepuasan warga mereka. Di tengah era di mana masker telah menjadi bagian dari pakaian sehari-hari dan interaksi tatap muka semakin jarang, pentingnya senyuman dalam membangun hubungan antarmanusia semakin diperhatikan. Bagi perusahaan, memiliki karyawan yang dapat tersenyum dengan tulus dan hangat dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan secara tidak langsung juga meningkatkan penjualan. Sekolah senyum seperti Egaoiku tidak hanya mengajarkan cara tersenyum dengan benar, tetapi juga bagaimana menggunakan senyuman sebagai alat komunikasi yang efektif. Melalui metode “Hollywood Style Smiling Technique”, Kawano membantu siswa memahami betapa senyuman yang autentik dan hangat dapat membantu mereka dalam berbagai situasi bisnis. Fenomena ini juga mencerminkan perubahan dalam budaya bisnis Jepang secara umum. Dengan semakin banyak perusahaan yang mencari cara untuk beradaptasi dan berkembang di dunia pasca-pandemi, senyuman menjadi keterampilan bisnis yang semakin dihargai.