Sebuah demonstrasi teknologi terbaru dari BMW, yaitu BMW Vision Driving Experience (VDX), menunjukkan mobil listrik yang sangat mengesankan. Dari luar, mobil ini terlihat rendah dan agresif, memancarkan aura kekuatan. Sebagai seorang jurnalis, saya mendapatkan kesempatan langka untuk merasakan mobil listrik ini di lintasan balap BMW di Spartanburg, South Carolina.
Dikutip dari sumber yang sama, VDX memiliki torsi yang mencapai 13.269 lb-ft, downforce tambahan sekitar 1.200 kilogram, dan mampu menghasilkan gaya lateral sebesar 3,5 ton. BMW secara mengejutkan mengklaim torsi yang sangat tinggi untuk mobil ini, meskipun ini masih dipertanyakan oleh banyak pihak. Namun, ketertarikan utama bukan hanya pada torsi yang luar biasa, melainkan pada presisi pengendaraan, penanganan, dan manajemen traksi yang dirasakan hampir menantang fisika.
Meskipun VDX ini hanya sebagai alat uji coba dan tidak akan diproduksi, teknologi di baliknya merupakan inti dari inovasi BMW ke depan. Sebutan “Heart of Joy” untuk sistem manajemen drivetrain generasi baru mereka menunjukkan betapa pentingnya pengaturan otomatis di mobil listrik masa depan. Pendekatan perangkat lunak BMW mirip dengan Tesla dan produsen lainnya yang bergerak ke arah yang sama, mengurangi ECU dengan teknologi yang lebih terintegrasi dan efisien.
Dalam persaingan industri mobil listrik global, BMW telah menunjukkan kemajuannya terutama di Amerika Utara. Meskipun berkonsentrasi pada ICE sebelumnya, dengan diluncurkannya Neue Klasse BMW yang berbasis platform BEV khusus, BMW sepertinya masih bisa unggul dalam pasar mobil listrik. Perpaduan kecanggihan teknologi VDX ke dalam produk-produk massal mereka bisa menjadi pembeda utama BMW di masa depan.
