Polda Metro Jaya telah menyiapkan upaya pengamanan dengan mengerahkan sebanyak 2.802 personel untuk pelantikan kepala dan wakil kepala daerah di Istana Kepresidenan. Pasukan tersebut terdiri dari berbagai elemen, termasuk Satgasda, Satgasres, TNI, Mabes, dan Pemda. Upaya pengamanan dilakukan secara terpadu oleh Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Pemprov DKI Jakarta, dan pihak terkait dengan fokus pada preemtif, preventif, dan penegakan hukum untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif.
Area pengamanan mencakup Istana Negara, Monas, dan Gedung DPR/MPR RI. Pengaturan lalu lintas disesuaikan dengan situasi di lapangan. Masyarakat diimbau untuk menghindari kawasan pelantikan, mencari jalur alternatif untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, dan menjaga keamanan serta ketertiban. Ade Ary, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menekankan pentingnya pengedepankan pendekatan persuasif dalam melaksanakan tugas di lapangan.
Selain itu, upacara pelantikan kepala daerah secara serentak di Istana Kepresidenan dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Momennya dianggap bersejarah sebagai komitmen pemerintah dalam menciptakan pemerintahan daerah yang efektif, efisien, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik. Setelah dilantik, para kepala daerah akan menjalani retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. Menariknya, prosesi pelantikan tersebut melibatkan 961 kepala daerah termasuk gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota. Prosesi pelantikan ini mencerminkan pentingnya kesatuan dalam kepemimpinan daerah untuk masa depan yang lebih baik.