Pada hari Sabtu (22/2), diluncurkan kampanye vaksinasi polio berskala besar di Gaza dengan target imunisasi sekitar 600.000 anak Palestina di bawah usia 10 tahun. Kampanye ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Kesehatan Gaza, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, dan UNRWA. Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyatakan bahwa kampanye vaksinasi ini bertujuan untuk mencapai hampir 600.000 anak Palestina. Lebih dari 1.700 anggota tim UNRWA akan terlibat dalam kampanye ini melalui pusat kesehatan dan pos vaksinasi keliling.
Kementerian Kesehatan Gaza memulai kampanye ini sebagai respons terhadap kekhawatiran akan munculnya kembali polio setelah virus tersebut ditemukan dalam sistem pembuangan limbah. Kampanye vaksinasi ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, dengan kemungkinan perpanjangan dua hari jika diperlukan. Seorang bayi berusia 10 bulan merupakan kasus pertama polio yang dikonfirmasi di Gaza pada Agustus 2024. Penemuan ini memicu pelaksanaan kampanye vaksinasi pertama di tengah konflik di Gaza.
Menurut Direktur Jenderal WHO, tahap pertama kampanye vaksinasi sebelumnya berhasil mengimunisasi lebih dari 560.000 anak Palestina, sementara tahap kedua mencakup vaksinasi 556.774 anak di bawah usia 10 tahun di seluruh Jalur Gaza. Anak-anak di Gaza membutuhkan dua dosis vaksin polio oral untuk perlindungan optimal. Wabah polio ini merupakan dampak dari serangan militer Israel di Gaza dan PBB menyatakan bahwa gencatan senjata pada Januari 2025 sebagai respon atas krisis kesehatan yang terjadi.