Pemerintah Indonesia, melalui Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, telah melakukan langkah efisiensi anggaran untuk mendorong pembangunan sekolah, peningkatan infrastruktur pertanian, serta investasi melalui lembaga Daya Anagata Nusantara (Danantara). Wamentan menegaskan bahwa hasil dari penghematan anggaran tersebut akan dialokasikan untuk sektor-sektor yang membutuhkan, seperti pembangunan sekolah dan peningkatan infrastruktur pertanian. Langkah ini dianggap sebagai strategi yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Efisiensi anggaran dilakukan tanpa mengurangi program-program penting, seperti bantuan sosial atau beasiswa. Wamentan menekankan bahwa tidak ada pemotongan pada program-program yang bermanfaat bagi masyarakat. Efisiensi anggaran ini diharapkan dapat mengalokasikan dana yang sebelumnya tidak efektif atau tidak tepat sasaran, seperti anggaran untuk pengentasan stunting yang tidak sampai pada tujuannya.
Wamentan juga menjelaskan bahwa anggaran yang sebelumnya terbuang tidak efektif, seperti yang diidentifikasi Presiden, dapat dialihkan untuk hal-hal yang lebih mendesak, seperti pembangunan sekolah dan sektor pertanian. Meskipun ada protes terhadap kebijakan efisiensi anggaran ini, Wamentan berpendapat bahwa upaya penghematan anggaran justru lebih penting daripada pemborosan.
Dengan kebijakan efisiensi anggaran ini, diharapkan Indonesia dapat lebih fokus pada pengalokasian dana untuk pembangunan sektor-sektor yang benar-benar bermanfaat bagi kemajuan bangsa. Langkah-langkah yang diambil pemerintah diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
