PortalBeritaTribun.biz adalah situs berita yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dengan fokus pada politik, kriminal, otomotif, olahraga, dan gaya hidup

Rencana Van dan Truk Listrik GM-Hyundai: Jadwal Kedatangan

Penjualan Tesla yang menurun telah membuka peluang bagi para pesaingnya, seperti General Motors (GM) dan Hyundai, namun keduanya tidak mengendurkan usaha dalam mengembangkan kendaraan listrik (EV) mereka. Bahkan, kedua perusahaan ini sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan model EV masa depan. Perlombaan untuk mendominasi pasar EV tidak hanya tentang mengalahkan Tesla, tetapi juga untuk menyaingi produsen mobil Cina, mengantisipasi potensi tarif perdagangan, dan tetap kuat dalam persaingan global.

Penjualan kendaraan listrik GM dan Hyundai di AS terus mencetak rekor dari waktu ke waktu. Sementara itu, penjualan Hyundai Santa Fe dan Tucson hybrid juga mengalami lonjakan. Namun, di Cina, GM mulai tertinggal dari para produsen mobil Cina yang semakin mendominasi pasaran kendaraan listrik yang canggih dan berbasis software. Kehadiran Hyundai di Cina masih minim, namun dengan berkembangnya pasar EV Cina di negara lain, Hyundai bisa memanfaatkan kemitraan ini untuk memperluas operasinya secara internasional.

GM dan Hyundai sedang menjajaki berbagai bentuk kemitraan, termasuk dalam hal baterai dan pengembangan model mobil berikutnya. Hyundai dapat menyediakan van listrik komersial kepada GM, sementara GM pun akan mendukung dengan truk menengahnya. KEmitraan ini juga mencakup pengembangan bersama dalam hal baterai, bahan baterai, dan chip generasi mendatang. Langkah ini dilakukan sebagai strategi perusahaan otomotif untuk menghadapi perubahan regulasi yang tidak pasti dan ancaman tarif global yang mempengaruhi rantai pasokan secara keseluruhan.

Di sisi lain, jumlah tukar tambah Tesla di bulan Maret mencatat rekor baru, menurut data dari Edmunds. Kendaraan Tesla dari tahun 2017 ke atas menyumbang sekitar 1,4% dari total tukar tambah hingga pertengahan bulan Maret, meningkat dari 0,4% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun beberapa pelanggan Tesla melakukan tukar tambah kendaraan mereka akibat ketidaksukaan terhadap aksi CEO Elon Musk di politik, loyalitas merek Tesla tetap cukup kuat di pasaran.

Sementara itu, Mitsubishi pun tidak ketinggalan dalam mengikuti trend mobil listrik. Mereka telah bermitra dengan Foxconn, produsen manufaktur kontrak Taiwan, untuk membantu memproduksi mobil listriknya. Mitsubishi memiliki rencana untuk meluncurkan model listrik baru di AS tahun depan, dan bermitra dengan Foxconn diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan mengurangi biaya produksi. Dengan adanya kemitraan strategis ini, Mitsubishi berharap dapat bersaing dalam pasar mobil listrik yang semakin berkembang.

Source link