Ketua DPR RI, Puan Maharani mengutuk keras aksi brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua yang mengakibatkan seorang guru meninggal dunia. Puan menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kejadian tersebut, menyebut bahwa penyerangan yang dilakukan oleh KKB telah melanggar rasa kemanusiaan. Insiden terjadi pada Jumat, 21 Maret 2025 di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua, dimana seorang guru sekolah dasar bernama Rosalia Rerek Sogen (29) menjadi korban yang meninggal dunia akibat penyerangan KKB. Tujuh guru dan tenaga kesehatan lainnya dilaporkan mengalami luka serius dan ringan akibat insiden tersebut. Penyerangan KKB juga menyebabkan pembakaran rumah dan sekolah di Distrik Anggruk, menimbulkan kekacauan dan ketakutan di wilayah tersebut.
Puan mengecam kelakuan KKB sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan menghambat pembangunan di Papua. Ia menyerukan agar pemerintah bersama TNI/Polri meningkatkan keamanan di wilayah konflik Papua, dengan harapan agar serangan serupa tidak akan terulang kembali di masa depan. Bersamaan dengan itu, TNI Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan terhadap guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk Kabupaten Yahukimo. Puan meminta pemerintah untuk memberikan data yang akurat terkait jumlah korban tewas sejak terjadinya kejadian tersebut, untuk menegaskan fakta yang sebenarnya. Selain itu, perlindungan bagi guru dan tenaga kesehatan di wilayah konflik juga menjadi perhatian serius, dimana negara harus memastikan keamanan optimal di lokasi strategis seperti sekolah dan puskesmas pada daerah rawan konflik di Papua.