Pasca Hari Kemerdekaan, perusahaan di Amerika merasakan dampak tarif yang signifikan terhadap pasar. Tarif tersebut tidak hanya berdampak pada pasar saham, tetapi juga pada pasar mobil. Masa depan harga otomotif menjadi tidak pasti, memicu kepanikan di kalangan produsen mobil dan analis. Mereka berusaha memecahkan kode bagaimana tarif tersebut akan memengaruhi harga mobil baru di masa depan.
Industri otomotif menghadapi tantangan yang serius dengan prediksi penurunan penjualan dan kenaikan harga kendaraan. Para analis pasar memperingatkan bahwa pasar mobil akan mengalami perubahan signifikan, dengan penurunan volume penjualan hingga 15% dan peningkatan harga kendaraan sebesar $20.000. Dampak dari tarif yang diberlakukan memperumit situasi, dengan produsen mobil dihadapkan pada ketidakpastian mengenai biaya yang harus mereka tanggung.
Analisis menunjukkan bahwa tarif baru dapat memberikan dampak serius pada volume penjualan mobil. Jika biaya tarif yang diberlakukan ditransfer sepenuhnya kepada konsumen, diperkirakan penjualan mobil dapat turun hingga 20%. Harga mobil baru diprediksi akan mengalami kenaikan signifikan, dengan perkiraan mulai dari $2.500 hingga lebih dari $20.000 per kendaraan, tergantung pada merek dan modelnya.
Produsen mobil di AS belum mengetahui dengan pasti berapa tagihan tarif akhir yang harus mereka bayar. Ketidakpastian mengenai apakah tarif akan bersifat kumulatif membuat industri otomotif semakin bingung. Tingginya tarif impor yang diberlakukan dapat menyebabkan dampak serius pada rantai pasokan global, menyulitkan produsen mobil untuk menentukan harga jual kendaraan mereka.
Seluruh industri otomotif sedang berjuang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga akibat tarif Trump. Kesulitan produsen mobil dalam menentukan harga jual kendaraan berikutnya dapat berdampak buruk pada pasar otomotif secara keseluruhan. Kondisi ini membuat seluruh industri otomotif mengalami ketidakpastian dan tantangan finansial yang besar dalam menghadapi dampak dari tarif yang diberlakukan.