Pengamat politik menilai bahwa diplomasi pemerintahan Prabowo Subianto memiliki potensi untuk meningkatkan reputasi Indonesia di dunia internasional. Dengan Menteri Luar Negeri Sugiono yang memiliki kemampuan negosiasi yang kuat, Indonesia memiliki kekuatan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan bagi negara. Baru-baru ini, Menlu Sugiono melakukan pertemuan dengan Menlu Amerika Serikat Marco Rubio untuk membahas kebijakan tarif impor yang diusulkan oleh Donald Trump. Pertemuan ini dianggap sebagai langkah maju dalam diplomasi Indonesia, terutama setelah transisi kekuasaan dari Joe Biden ke Donald Trump.
Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang diundang ke Washington D.C untuk membahas tarif impor dengan Pemerintah AS. Di tengah tendensi proteksionisme global yang semakin meningkat, Presiden Prabowo dan Menlu Sugiono diharapkan mampu menghasilkan kerjasama yang bermanfaat bagi Indonesia. Dengan latar belakang militer dan pengalaman internasional yang luas, Prabowo dikenal sebagai eksekutor diplomasi yang berani dan strategis dalam melindungi kepentingan nasional.
Melalui diplomasi yang dilakukan dengan ketegasan dan kecepatan, Indonesia berhasil menarik perhatian dunia sebagai negara yang berpengaruh dan berani berbicara. Kehadiran Prabowo dan Sugiono dalam dunia diplomasi membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi dan memperkuat posisinya di kancah internasional. Ini merupakan bab baru dalam sejarah hubungan internasional Indonesia, yang diisi dengan keberanian dan integritas dalam menjalankan kebijakan luar negeri.
