Politisi dari PDI Perjuangan (PDIP), Aria Bima, mengungkapkan pandangannya terkait keputusan Presiden RI Prabowo Subianto yang mengutus empat orang untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. Salah satu dari empat utusan tersebut adalah Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Aria menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan keputusan yang sudah diputuskan oleh Prabowo dan menjadi hak prerogatifnya.
Aria menegaskan bahwa penunjukan Jokowi sebagai utusan Paus Fransiskus adalah keputusan resmi dari Prabowo, dan sebagai kader PDIP, mereka tidak memiliki posisi untuk menentang keputusan tersebut. Dia juga menyinggung mengapa Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tidak diutus oleh Prabowo.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengutus sejumlah tokoh termasuk Jokowi untuk mewakili Indonesia dalam pemakaman Paus Fransiskus. Para utusan tersebut termasuk Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, mantan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, dan Menteri HAM Natalius Pigai. Mereka diutus untuk menyampaikan simpati dan belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus.
Keempat tokoh ini direncanakan akan berangkat ke Vatikan pada tanggal 24 atau 25 April 2025. Prabowo memutuskan untuk mengutus tokoh-tokoh tersebut sebagai wakil bangsa dan negara Indonesia dalam rangka menghadiri acara pemakaman Paus Fransiskus.
