Hindari Ditiru AI: Animator Doraemon Ciptakan Lukisan Ikonik

Animator Doraemon, Satoshi Ito secara sengaja menciptakan lukisan ikonik untuk opening film terbaru Doraemon: Nobita’s Art World Tales. Dalam wawancaranya dengan media lokal, Satoshi mengungkapkan bahwa penggunaan lukisan tangan bukan hanya untuk menjadikannya sebagai bagian dari cerita film, tetapi juga untuk menghindari tiruan dari teknologi AI. Baginya, teknologi AI memang memberikan kemudahan, namun bukan semua hasil karya manusia seharusnya direplikasi menggunakan AI.

Satoshi Ito menekankan pentingnya penghargaan terhadap hasil karya manusia dan memberikan tempat istimewa baginya. Doraemon: Nobita’s Art World Tales mengisahkan petualangan melalui lukisan abad pertengahan dengan banyak lukisan ikonik yang dibuat ulang dengan gaya goresan khas Satoshi. Beberapa di antaranya adalah karya-karya dari seniman ternama seperti Alfons Mucha, Vincent Van Gogh, Edvard Munch, Gustav Klimt, Ogata Kōrin, Leonardo Da Vinci, hingga Hiroshi Fujimoto.

Doraemon sendiri merupakan karakter kucing biru dari masa depan yang pertama kali muncul pada tahun 1969 melalui karya Fujiko F Fujio. Kisah sederhana Doraemon berpusat pada tema keluarga dan persahabatan, dengan Nobita sebagai tokoh utama yang bersahabat dengan Doraemon, robot kucing berperalatan canggih yang dikirim dari masa depan.

Manga Doraemon pertama kali dirilis pada tahun 1969 dan kemudian menjadi sangat populer di Jepang maupun di seluruh dunia. Anime Doraemon kemudian dirilis pada akhir 1973 dan menjadi salah satu tontonan favorit anak-anak di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, Doraemon tayang pertama kali pada tahun 1979 di TVRI sebelum pindah ke RCTI pada tahun 1989.

Selain itu, Doraemon juga menghadirkan versi layar lebar dengan beberapa judul film, termasuk yang terbaru berjudul Doraemon: Nobita’s Art World Tales. Satoshi Ito sebagai animator berhasil menciptakan lukisan ikonik yang menjadi sorotan dalam opening film ini.

Source link