Analisis Jokowi Terhadap Meme Mahasiswi ITB: Kebangeten?

Presiden ke-7 RI Joko Widodo memberikan tanggapannya terkait meme yang diunggah oleh seorang mahasiswi ITB yang menampilkan foto palsu vulgar Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto. Dalam pernyataannya di Solo pada tanggal 14 Mei 2025, Jokowi menyatakan bahwa meskipun era digital menuntut demokrasi, namun ada batasan yang harus dijaga. Ia mengingatkan bahwa kritikan dalam berdemokrasi perlu disampaikan dengan bijak dan tidak sampai melewati batas.

Meskipun foto palsu tersebut merupakan penghinaan terhadap dirinya, namun Jokowi mengatakan tidak berniat melaporkannya ke ranah hukum. Ia malah mendukung pendekatan pembinaan yang diambil pemerintah terhadap pelaku, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO). Sebelumnya, polisi telah menangkap mahasiswi ITB tersebut dan menetapkannya sebagai tersangka atas meme yang diunggahnya.

Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, menegaskan bahwa pendekatan pembinaan lebih tepat daripada sanksi langsung terhadap pelaku, terlebih jika yang bersangkutan masih dalam usia muda. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap prinsip demokrasi di Indonesia, di mana ekspresi anak muda perlu diarahkan dengan bijaksana. Presiden Prabowo pun tidak mengadukan kasus ini secara pribadi, meskipun menegaskan bahwa ruang berekspresi harus diiringi dengan tanggung jawab.

Source link