Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, menanggapi hasil survei yang menunjukkan 66,9 persen responden tidak percaya terhadap pemalsuan ijazah yang dilakukan beliau menurut Indikator Politik Indonesia. Menanggapi survei tersebut, Jokowi mengungkapkan bahwa masyarakat memiliki logika dan penalaran yang sehat, sehingga angka ketidakpercayaan di atas 60 persen dianggap wajar dan masuk akal. Meskipun ada responden yang memilih untuk percaya terhadap pemalsuan ijazah tersebut, Jokowi menyatakan bahwa hal tersebut akan diurus melalui ranah hukum untuk membuktikan kebenaran. Kasus tuduhan ijazah palsu ini menjadi sorotan publik, dengan mayoritas responden yang tidak percaya terhadap pemalsuan ijazah Jokowi. Survei Indikator yang melibatkan 1.286 responden merilis hasil tersebut, di mana 75,9 persen responden mengetahui tentang kasus dugaan ijazah palsu tersebut. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, juga menyampaikan bahwa mayoritas masyarakat yakin Jokowi tidak memalsukan ijazahnya, meskipun ada sebagian kecil yang percaya sebaliknya.
Jokowi Menanggapi Survei Menyatakan Tak Percaya Ijazah Palsu

Recommendation for You

Tensi politik meningkat menjelang Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP), terutama dalam Musyawarah Kerja Wilayah…

Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo telah menyiapkan sanksi terberat bagi…

Persaingan untuk posisi calon ketua umum (caketum) PPP menjelang Muktamar X semakin ketat. Muktamar tersebut…

Pada Jumat, 19 September 2025, juru bicara PDI Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, memberikan tanggapan terhadap…

Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online telah resmi masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas tahun…