Teknologi kecerdasan buatan (AI) terus berkembang pesat, terutama dalam bidang kreasi visual. Google baru-baru ini meluncurkan generator video berbasis AI terbarunya, Google Veo 3, pada acara Google I/O. Dibandingkan dengan versi sebelumnya, Google Veo 3 diklaim memiliki kemampuan lebih unggul dalam menciptakan video sinematik berkualitas tinggi. Pengguna dapat dengan mudah membuat video pendek hanya dengan memberikan perintah teks, dan hasilnya akan mencakup dialog, efek suara, dan musik latar.
Dibandingkan dengan platform serupa seperti Runway atau Sora milik OpenAI, Google Veo 3 menonjol dengan kemampuannya menghasilkan video hingga resolusi 1080p dan opsi pengunduhan dalam format GIF. Pengguna juga dapat memilih rasio video yang diinginkan, yaitu 16:9 atau 9:16. Google Veo 3 dapat diakses melalui platform Gemini dan Flow.
Ada panduan lengkap untuk membuat video AI realistis menggunakan Google Veo 3. Melalui Gemini, pengguna dapat membuka laman tersebut di browser dan memilih opsi “Video” jika sudah berlangganan paket Google AI Pro atau Ultra. Kemudian, pengguna dapat masukkan perintah teks yang mendeskripsikan skenario video yang diinginkan serta menunggu beberapa menit hingga video selesai dibuat.
Selain itu, melalui Flow, pengguna dapat akses laman labs.google/flow di browser dan mulai membuat proyek video baru. Setelah memilih opsi “text to video” dan menambahkan perintah teks, pengguna dapat menyesuaikan video sesuai keinginan. Fitur tambahan dari Google Veo 3 adalah kemampuan untuk mengunggah gambar sebagai referensi visual.
Meskipun Google Veo 3 merupakan terobosan teknologi yang menarik, pengguna di Indonesia perlu menggunakan VPN dan memilih server AS untuk mengakses platform ini karena keterbatasan geografis. Dengan adanya Google Veo 3, teknologi AI semakin mendukung kreativitas visual dan memberikan peluang baru bagi para kreator konten dan sineas untuk bereksperimen dalam menciptakan video sinematik hanya dengan teks.