Eksekutif Mercedes: G-Class Listrik Menyebabkan Kegagalan

Mercedes memiliki harapan besar untuk G-Class listrik, mirip dengan AMG C63 empat silinder. Namun, laporan baru dari Handelsblatt memberikan gambaran suram tentang bagaimana pasar merespons model G580 dengan EQ Technology. Menurut laporan tersebut, eksekutif Mercedes mengakui bahwa G-Class listrik adalah kegagalan komersial dengan volume penjualan yang sangat rendah. Hanya 1.450 unit yang terjual pada akhir April, hampir setahun setelah peluncuran model tersebut, sementara G-Class konvensional mencapai sekitar 9.700 penjualan. Meskipun juru bicara Mercedes mengklaim bahwa angka penjualan sesuai target, eksekutif lain mengungkapkan bahwa orang lebih memilih G-Class dengan enam atau delapan silinder.

Beberapa faktor yang membuat G-Class listrik sulit dijual antara lain harga yang lebih mahal daripada versi bensin dan diesel, muatan maksimum yang rendah, tidak adanya opsi towbar, reputasi sebagai off-roader yang tidak terkalahkan, dan berat kendaraan yang signifikan. Jangkauan juga menjadi masalah, dengan jarak tempuh bersertifikasi EPA yang jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Handelsblatt juga melaporkan bahwa permintaan rendah memaksa Mercedes untuk merevisi rencana mereka untuk “Little G,” dengan kemungkinan versi gas atau hibrida untuk menyusul rilis model EV pada tahun 2027.

Meskipun ada tantangan dalam pemasaran dan penjualan model G-Class listrik, Mercedes tetap berpegang pada strategi mereka dan berusaha untuk meningkatkan daya tarik kendaraan tersebut. Mesin pembakaran dan hibrida mungkin menjadi solusi untuk menarik minat konsumen ke model EV yang lebih kecil yang diharapkan ini. Meski demikian, pasar mobil listrik terus berkembang, dan Mercedes harus terus bekerja keras untuk memenuhi tuntutan pelanggan dan persaingan yang semakin ketat.

Source link