Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan kerja sama strategis dengan Singapura, terutama dalam sektor kesehatan dan pertanian modern. Pada konferensi pers setelah Leaders’ Retreat di Parliament House, Singapura, Prabowo mengungkapkan pentingnya transformasi sistem kesehatan nasional dengan membuka lebih banyak perguruan tinggi kedokteran dan sekolah perawat. Langkah ini diambil untuk memperkuat ketahanan sektor kesehatan Indonesia dengan memanfaatkan pengalaman dari Singapura.
Tidak hanya sektor kesehatan, tetapi juga sektor pertanian modern dan ketahanan pangan menjadi fokus utama dalam pembicaraan antara Prabowo dan Singapura. Prabowo menyatakan kesiapannya menerima transfer teknologi pertanian dari Singapura untuk modernisasi sistem pangan nasional. Di sisi lain, Singapura juga menawarkan bantuan dalam bidang teknologi pertanian modern, seperti pertanian perkotaan dan praktik pasca-panen yang berkelanjutan.
Untuk merealisasikan kerja sama ini, kedua negara menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di bidang keamanan pangan dan teknologi pertanian, serta program pengembangan petani muda dan pertukaran praktik terbaik. Langkah-langkah konkret ini merupakan bagian dari dukungan terhadap 19 kesepakatan strategis yang dicapai dalam Leaders’ Retreat 2025, mencakup energi hijau, kawasan industri berkelanjutan, konektivitas, pertahanan, dan penegakan hukum. Semua inisiatif ini diharapkan akan membantu memperkuat pembangunan baik di Indonesia maupun Singapura ke arah yang lebih baik.