Bandung kembali menarik perhatian dunia musik klasik nasional melalui Bandung Philharmonic Orchestra Academy, sebuah program pendidikan orkestra yang intensif untuk para musisi muda. Program ini merupakan inisiatif dari Bandung Philharmonic, lembaga musik klasik yang telah lama berkontribusi dalam mengembangkan musik orkestra di Indonesia. Sebagai salah satu pendiri Bandung Philharmonic, Airin Efferin menjelaskan bahwa program ini tidak hanya memberikan pelatihan musik, tetapi juga membantu para pelajar musik klasik memahami esensi bermain dalam sebuah orkestra secara menyeluruh.
Kelas intensif dari mentor profesional menjadi salah satu daya tarik dari Bandung Philharmonic Orchestra Academy. Enam belas pengajar profesional dari berbagai negara di Asia Tenggara hadir untuk membimbing peserta selama seminggu penuh. Mereka memberikan pelatihan teknik bermain alat musik, latihan ansambel, dan penampilan konser untuk memberikan pengalaman yang berharga bagi para peserta. Konser pembukaan yang menampilkan Xu Xiang Yang dan Yohana Singh menjadi puncak dari kegiatan ini.
Antusiasme publik terhadap program ini sangat tinggi, dengan tiket konser puncak habis terjual jauh sebelumnya. Menurut Airin, Bandung Philharmonic Orchestra Academy merupakan program akademi orkestra pertama di Indonesia dengan skala dan mekanisme intensif. Para peserta mendapatkan pengajaran langsung sesuai dengan spesialisasi instrumen mereka, yang menjadi hal penting dalam dunia musik klasik.
Bandung Philharmonic, yang telah hadir selama hampir satu dekade, mengembangkan program akademi orkestra ini sebagai bentuk perhatian terhadap pembinaan generasi baru musisi orkestra. Mereka berkomitmen untuk menjadikan program ini sebagai kegiatan tahunan dan berharap dapat menginspirasi lembaga musik lain di Indonesia untuk serius dalam membangun pendidikan musik berbasis kolaborasi. Dengan semangat kolaboratif, Bandung Philharmonic Orchestra Academy membuktikan bahwa Bandung tetap menjadi barometer penting dalam perkembangan seni musik klasik di Indonesia.
