Salsa Nadhif, penyanyi pendatang baru asal Malang, baru saja meluncurkan single perdananya berjudul Kaleidoscope (I Don’t Remember How to Love So Free) melalui konser mini Kaleidoscope Night. Single ballad ini tidak hanya menandai awal karier musik Salsa, tetapi juga menjadi lambang perjalanan penyembuhan dan keberanian untuk mencintai lagi setelah melalui masa luka. Lagu ini, dengan lirik puitis dan aransemen musik dalam, merupakan hasil kolaborasi antara Salsa dan produsernya, Panji Sakti.
Konser Kaleidoscope Night di The Grove Café, Jalan Wilis, Malang, juga menandai penampilan perdana Salsa di hadapan publik. Ia membawakan tiga lagu, termasuk Kaleidoscope, Malaikat Juga Tahu (Dewi Lestari), dan You’ll Be In My Heart (Phil Collins/Niki). Judul “Kaleidoscope” sendiri berasal dari interaksi dengan pengikut Salsa di TikTok, yang memberikan inspirasi untuk lagu ini.
Meskipun ini adalah single keenamnya, Kaleidoscope adalah karya pertama Salsa yang dirilis secara resmi. Lagu ini sebelumnya telah dirilis secara digital di berbagai platform musik global dan diputarkan di radio-radio nasional. Dengan harapan lagu ini bisa menjadi penyembuhan dan ruang ekspresi bagi pendengarnya, Salsa Nadhif menunjukkan kedewasaan musikal dan keberanian emosional dalam karya-karyanya.
Seni, baginya, menjadi media penyembuhan bagi masalah kesehatan mental yang diidapnya. Melukis dan menulis lirik lagu merupakan cara baginya untuk mengekspresikan emosi dan merasakan kedamaian. Diharapkan, single Kaleidoscope ini hanya menjadi awal dari banyak karya ciptaannya yang akan menginspirasi dunia musik Indonesia ke depan.
