Ferrari telah mengumumkan akan meluncurkan mobil listrik pertama di Maranello setelah tiga tahun tersebut. Mobil mengusung konsep Kuda Jingkrak pertama tanpa mesin pembakaran ini akan diperlihatkan pada tanggal 9 Oktober, dalam rangka Hari Pasar Modal. Proses pengungkapan tersebut akan dilakukan secara berangsur-angsur, dimulai dengan pembukaan “jantung teknologi” diikuti dengan “tampilan dan nuansa konsep desain interior” pada awal 2026, sebelum debut penuhnya pada akhir tahun tersebut. Rumor tentang penundaan peluncuran mobil listrik keduanya pun beredar, tetapi CEO Ferrari, Benedetto Vigna, menepis spekulasi tersebut. Meskipun ada spekulasi yang beredar bahwa mobil kedua mungkin ditunda hingga tahun 2028, Vigna menegaskan bahwa tidak ada informasi resmi mengenai hal tersebut.
Pada panggilan pendapatan Q2 2025, Vigna juga memberikan klarifikasi bahwa Ferrari tidak pernah membicarakan mobil listrik kedua atau ketiga. Meski mengakui adanya penundaan atau pembatalan mobil-mobil tertentu, Ferrari tetap percaya pada kesuksesan mobil listrik pertamanya. Meski belum merilis harga resmi, diperkirakan mobil listrik ini akan dijual dengan harga lebih dari $500.000. Model ini diharapkan menjadi model volume rendah, sementara model lanjutan (yang belum diumumkan) kemungkinan akan diproduksi dalam jumlah yang lebih besar.
Selain itu, Ferrari telah mengkonfirmasi komitmennya untuk memulai pengiriman mobil listrik pertamanya pada tahun 2026. Sementara pesaingnya, Lamborghini, telah menunda peluncuran Lanzador hingga tahun 2029. Merek mobil eksotis lainnya seperti Koenigsegg dan Pagani juga menyatakan bahwa pelanggan mereka masih lebih tertarik pada mobil bermesin konvensional daripada mobil listrik. Langkah Ferrari ke dunia mobil listrik tidak akan langsung menggeser pasar hypercar seperti Nevera, tetapi dapat menjadi langkah cerdas untuk memperluas pangsa pasar mereka secara bertahap.