Cinta Ibu dan Anak dalam Sendratari Bumi Laya Ika Tantra

Sendratari Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja memukau penonton dalam sesi International Performing Art Bantengan Nuswantara Trance Festival ke-17 di Galeri Batik Anjani, Dusun Binangun, Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Acara seni tersebut diikuti oleh 9 negara, yang melibatkan Malaysia, Jepang, Hongkong, Kolombia, Australia, India, Amerika, Denmark, dan Norwegia.

Karya seni pertunjukan ini menampilkan tema nasionalisme dan semangat kemerdekaan yang disusun oleh Kholam Shiharta sebagai upaya untuk mewariskan nilai sejarah melalui seni. Pertunjukan berdurasi 10 menit tersebut dipersembahkan oleh Widia Fitri Susanti dan putranya, Jagad Nata Shiharta, yang menampilkan cerita dinamika relasi ibu dan anak sebagai simbol pewarisan nilai kebangsaan dari generasi ke generasi. Gerak tari dalam sendratari tersebut menggambarkan perjalanan sejarah bangsa, dari Kerajaan Nusantara hingga semangat proklamasi dan persatuan dalam konteks budaya Nusantara.

Dengan musik pengiring yang sederhana dan pencahayaan yang minimalis, pertunjukan ini berhasil menarik perhatian penonton dari berbagai latar budaya. Konsep intim dan simbolik yang diusung oleh karya ini, tanpa banyak ornamen, memperkaya pesan nasionalisme yang ingin disampaikan oleh Kholam Shiharta. Sendratari Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja menjadi satu-satunya pertunjukan Indonesia yang mengusung tema nasionalisme dalam acara internasional tersebut.

Keberadaan sendratari ini dalam Bantengan Nuswantara Trance Festival ke-17 menunjukkan bahwa kekuatan pesan tidak selalu tergantung pada kemegahan tata panggung, melainkan pada kedalaman narasi dan penghayatan. Penampilan sendratari ini di forum internasional memperkuat peran seni pertunjukan sebagai medium diplomasi budaya yang menyebarkan nilai-nilai luhur bangsa ke dunia global.

Source link

Exit mobile version