Pasha Ungu, yang juga dikenal sebagai Sigit Purnomo Syamsudin Said, telah membuat lagu sebagai bentuk pengingat kepada rekan-rekannya di DPR. Lagu ini dirilis setelah terjadinya aksi unjuk rasa yang menuntut pertanggungjawaban DPR, terutama terkait dengan tunjangan anggota dewan yang dianggap tidak sebanding dengan kinerja mereka. Beberapa anggota dewan juga dinilai melakukan tindakan yang melukai hati rakyat, yang kemudian memicu demonstrasi di berbagai daerah dan menyebabkan korban jiwa. Sebagai anggota DPR RI dan seorang musisi, Pasha merasa tergerak untuk menciptakan lagu yang mengajak anggota dewan untuk kembali fokus pada tugas utama mereka sebagai wakil rakyat.
Lirik lagu yang diciptakan oleh Pasha Ungu memuat pesan-pesan yang menggugah. Dalam liriknya, Pasha mengingatkan para anggota DPR bahwa mereka bukanlah raja atau dewa, melainkan pelayan bangsa yang dipercayai oleh suara rakyat. Lagu tersebut juga menyerukan agar para anggota DPR menjaga ucapannya, karena kata-kata mereka bisa menjadi doa atau pisau yang melukai. Pasha Ungu menegaskan pentingnya menjaga sikap dan tutur kata, serta saling menghormati dan menyayangi satu sama lain demi kebaikan Indonesia.
Melalui lagu ini, Pasha Ungu berharap agar para anggota DPR tidak hanya fokus pada gaya hidup mewah semata, tetapi juga memprioritaskan pelayanan kepada rakyat. Pesan-pesan dalam lirik lagu tersebut mengingatkan bahwa keberhasilan bangsa Indonesia terletak pada kerja keras dan pengabdian yang dilakukan bersama untuk kebaikan bersama. Dengan lagu ini, Pasha Ungu berusaha mengingatkan seluruh anggota DPR untuk menjalankan tugas mereka sebagai wakil rakyat dengan sungguh-sungguh demi kemajuan Indonesia yang lebih baik.