Deddy Mizwar, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), menegaskan pentingnya peran film dalam diplomasi kebudayaan untuk membangun citra negara di mata dunia. Dalam acara pengarahan media mengenai penyelenggaraan festival film Islam negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Deddy menyampaikan bahwa diplomasi kebudayaan merupakan upaya yang sangat baik untuk memajukan posisi negara. Ia memberikan contoh Korea Selatan yang berhasil memanfaatkan film dan drama sebagai alat diplomasi budaya, serta Amerika Serikat yang membangun citra negara melalui film Hollywood. Selain itu, ia juga memuji Iran karena karya-karyanya yang sarat nilai kemanusiaan, seperti film Children of Heaven.
Deddy juga memberikan apresiasi terhadap Arts Lumiere Indonesia Festival: Muslim World Movie Screening 2025 (ALIF) yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri, yang menampilkan 45 film panjang dan pendek dari 16 negara anggota OKI. Ia berharap festival ini bukan hanya berlangsung sekali saja, tetapi terus dilaksanakan agar dapat menciptakan perspektif positif di masa depan. Festival ini akan digelar pertama kali di Jakarta pada 19-21 September 2025, dengan pemutaran film di beberapa lokasi seperti Galeri Nasional, Universitas Negeri Jakarta, Gedung Kesenian Jakarta, dan XXI Djakarta Theater. Dalam festival ini, akan ditampilkan film dari berbagai negara dengan genre yang beragam seperti dokumenter, drama, drama sosial, dan fiksi.