Joe Taslim, aktor laga Indonesia, mengungkapkan bahwa film terbarunya berjudul The Furious menampilkan koreografi pertarungan paling kompleks dan menantang sepanjang kariernya. Film ini disutradarai oleh Kenji Tanigaki dari Jepang, yang sebelumnya dikenal melalui karyanya di Rurouni Kenshin. Joe menyatakan bahwa gaya pertarungan dalam The Furious berbeda dari film-film Hollywood maupun Indonesia.
Dalam sebuah wawancara di Kemang, Jakarta, Joe menjelaskan bahwa gaya pertarungan dalam film tersebut mempunyai manuver-manuver yang kompleks. Joe juga membandingkan gaya pertarungan dalam The Furious dengan film-film sebelumnya yang pernah ia bintangi. Menurutnya, Gareth Evans melalui The Raid menghadirkan adegan laga yang realistis dan membumi, sedangkan gaya pertarungan Timo Tjahjanto lebih bersifat “stylish” dan komikal.
Joe menegaskan bahwa koreografi pertarungan Tanigaki dalam film ini bisa dilihat dalam Rurouni Kenshin, yang banyak menggunakan gerakan kaki cepat dan bermanuver. Hal ini membuat adegan aksi dalam film tersebut menjadi sangat menantang. Selain itu, The Furious juga mengangkat tema kelam mengenai perdagangan manusia, dengan fokus pada kisah anak-anak yang menjadi korban. Film ini menampilkan sejumlah bintang laga Asia, termasuk Joe Taslim, Jeeja Yanin, Yang Enyu, Brian Le, Joey Iwanaga, dan Yayan Ruhian.
Meskipun disutradarai oleh Kenji Tanigaki, The Furious tetap mengadaptasi gaya laga ala Hong Kong yang mengharuskan para aktor melakukan adegan berbahaya tanpa menggunakan pengganti. Joe mengungkapkan bahwa proses penggarapan film ini sangat menuntut kerja keras dari para aktor, baik dalam latihan maupun syuting. Dengan berbagai elemen tersebut, film The Furious diharapkan akan memberikan desain laga yang menarik dan memuaskan bagi penonton.
