Film Jumbo semakin meraih ketenaran global dengan mendapatkan hak tayang di 40 negara, yang lebih dari sebelumnya hanya 17 negara. Negara-negara yang termasuk dalam daftar tersebut tersebar di Amerika Latin, Asia Timur, Asia Tengah, Afrika, dan Rusia. Dalam wawancara dengan Power Lunch ‘Membangun Percakapan Global Lewat Entertainment’, Angga Sasongko, CEO Visinema serta produser Jumbo, mengungkapkan keberhasilan Jumbo sebagai kisah yang mengangkat nilai-nilai keluarga yang emosional dan universal.
Ditengah kesuksesan film animasi ini, Angga telah merencanakan pengembangan sekuel untuk film Jumbo. Namun, Angga dan sutradara film Ryan Andriandhy setuju bahwa ide kelanjutan Jumbo harus dikonsep secara matang dan relevan bagi lintas generasi. Meskipun Ryan telah memiliki bayangan tentang arah cerita Jumbo selanjutnya, ia tidak ingin proses pembuatan sekuel ini tergesa-gesa dan kehilangan kualitasnya.
Jumbo telah diakui sebagai film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa dan juga mengumpulkan sejumlah penghargaan di panggung internasional. Kisah Jumbo sendiri bercerita tentang perjuangan seorang anak laki-laki bernama Don yang berusaha mewujudkan pertunjukan dongeng dari buku warisan orang tuanya. Meskipun sering diremehkan dan diejek, Don tetap mendapat dukungan dari nenek dan sahabatnya, Oma, Nurman, dan Mae. Hingga suatu hari, Don bertemu dengan Meri, seorang anak perempuan dari dunia lain yang sedang mencari orang tuanya sendiri.
Film Jumbo telah berhasil menyentuh hati para penonton dan menciptakan pengalaman emosional yang mendalam bagi mereka.
