Selama musim panas, Jepang dan Amerika Serikat masih dalam proses negosiasi kesepakatan perdagangan yang tampaknya belum sepenuhnya selesai. Berdasarkan laporan terbaru, pasar mobil domestik Jepang diprediksi akan segera melihat masuknya mobil buatan Amerika. Presiden Toyota, Sato Koji, menyatakan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mengimpor model mobil Amerika ke Jepang. Nissan juga dilaporkan mengkaji opsi mengimpor kendaraan buatan AS, seperti Murano dan Pathfinder, dengan mempertimbangkan permintaan akan kendaraan yang lebih besar di Jepang.
Namun, selain masalah tarif, Nissan juga menghadapi tantangan finansial signifikan yang mengakibatkan pemotongan pekerjaan dan penutupan pabrik. CEO Nissan telah diganti dengan Ivan Espinosa yang sekarang ditugaskan untuk memperbaiki keadaan perusahaan. Salah satu masalah lain yang dihadapi Nissan adalah kurangnya pemanfaatan pabrik di Amerika Serikat. Sebuah laporan menyebutkan bahwa Nissan sedang mempertimbangkan kerjasama dengan Honda atau Mitsubishi untuk meningkatkan produksi kendaraan di pabriknya di Canton, Mississippi.
Dalam upaya untuk meningkatkan produksi dan keuntungan, Nissan juga dapat memperluas jangkauan produksi truk pickup di Amerika Serikat. Meskipun Nissan sebelumnya menawarkan Murano di Jepang, produksi dihentikan pada tahun 2015. Dealer di Jepang dikabarkan menuntut lebih banyak model baru dari Nissan untuk pasar dalam negeri. Presiden AS, Donald Trump, berada di Asia dan para produsen mobil Jepang diharapkan akan menyampaikan rencana mereka. Jepang juga mempertimbangkan untuk mempermudah proses sertifikasi keselamatan demi memungkinkan produsen mobilnya mengimpor kendaraan buatan AS.
Meskipun kedua negara telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS memberlakukan tarif 15 persen untuk kendaraan impor Jepang, turun dari 25 persen yang diusulkan. Kesepakatan ini juga melibatkan investasi sejumlah $550 juta dari Jepang ke AS. Itulah beberapa perkembangan terbaru dalam negosiasi kesepakatan perdagangan antara Jepang dan Amerika Serikat terkait impor mobil.












