Atlantis Indonesia baru-baru ini merilis album penuh bertajuk “Bertahan Sendiri” yang menandai langkah penting dalam perjalanan musik Isal, eks bassist Atlantis Band. Album ini menggambarkan perjuangan, harapan, dan keteguhan dalam menghadapi perpisahan, menjadi cerminan perjalanan panjang kelompok musik Atlantis Indonesia.
Dibentuk pada awal 2010-an, Atlantis Band awalnya terdiri dari empat personel. Namun, setelah merilis album “Negeriku” dan beberapa single lainnya, band ini terhenti pada tahun 2018 ketika tiga anggota memutuskan untuk hengkang. Isal, yang kini tampil sebagai vokalis dan satu-satunya penggerak proyek musik ini, memutuskan untuk melangkah maju dengan album “Bertahan Sendiri”.
Album ini menjadi simbol kebangkitan Atlantis dalam format baru, dengan Isal mengambil alih semua proses produksi seperti penulisan lagu, aransemen, vokal, dan mixing. Dengan lagu-lagu seperti “Cahaya Pertama”, “Bangkit Bersama”, “Badai Menghadang”, “Memecah Keheningan”, “Penyintas Sendiri”, dan “Tak Akan Menyerah”, Bertahan Sendiri menceritakan kisah lengkap dari semangat awal hingga kesendirian dan keteguhan.
Atlantis Indonesia dipilih sebagai identitas baru sebagai simbol kelahiran kembali, dengan harapan untuk mendapatkan lebih banyak penggemar. Rilisan album ini bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2025, menandakan makna lebih dalam dari musik ini. “Bertahan Sendiri” sudah dapat dinikmati melalui berbagai platform musik digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music. Jelajahi kisah yang jujur dan bermakna di setiap lagunya.
