Grup Keroncong Mangestoni menjadi penampil pertama dalam event tahunan Keroncong Plesiran edisi ke sembilan, Sabtu (24/5/2025), di Desa Wisata Tinalah, Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. Keroncong Plesiran edisi Sembilan tahun 2025 tampil semakin matang dengan konsep orkestra keroncong progresif yang menjanjikan pengalaman musik elegan di tengah keindahan alam terbuka Desa Wisata Tinalah yang asri.
Dalam suasana mendung yang sahdu, Festival Keroncong Plesiran edisi kesembilan terbagi dalam dua sesi pertunjukan yang menghadirkan sederet musisi lintas genre. Sesi pertama dimulai pukul 16.00 wib menampilkan Grup keroncong Mangestoni, kemudian dilanjutkan penampilan grup musik lawas Jogja yang come back lagi setelah lama vakum dari bermain musik yakni Kornchong Chaos. Kornchong Chaos tampil riuh karena memang grup ini terkenal bengal dan lucu jika beraksi di atas panggung.
Festival Keroncong Plesiran memang menyuguhkan pertunjukan musik keroncong dalam berbagai format, mulai dari gaya klasik, modern, hingga orkestra penuh. Sehingga Keroncong Plesiran bukan hanya sekadar konser, namun menjelma menjadi destinasi wisata budaya yang menghadirkan relaksasi, ekspresi, dan edukasi dalam satu paket lengkap.
Sederet grup keroncong yang tampil pada sesi kedua di antaranya Omah Cangkem, Komunitas Symphony Kerontjong Moeda, lalu ada Marcello Tahitoe, Bilal Indrajaya, Endah Laras, dan Okky Kumala.
Penampilan sesi kedua sesuai jadwal seharusnya dimulai pada pukul 19.00 wib. Namun hujan turun cukup deras sehingga panggung pertunjukan dihentikan. Penampilan sesi kedua baru dimulai pada pukul 20.45 wib dengan tiga MC kondang Jogja Alit Jabang Bayi, Gundhisos, dan Putri Manjo menghangatkan suasana yang dingin karena hujan.
Pada saat hujan sedikit mereda, penampil pertama pada sesi kedua dimulai oleh Omah Cangkem, dilanjutkan oleh Okky Kumala, dan Paksi Raras Alit. Puncak penampilan kemudian disajikan oleh Marcello Tahitoe, diiringi orchestra Symphony Kerontjong Moeda. Lebih dari sekadar hiburan, Keroncong Plesiran edisi kesembilan menjadi katalisator penggerak sektor ekonomi kreatif dan pariwisata lokal.
Dalam festival ini, penonton diberikan kenyamanan dengan bean bag atau seat mat tergantung pada tiket yang mereka beli. Stand UMKM turut memeriahkan acara dengan berbagai kuliner dan kerajinan lokal. Keroncong Plesiran telah menjadi ruang apresiasi yang konsisten bagi para musisi, penikmat musik, dan komunitas keroncong dari berbagai kalangan usia, serta menggerakkan ekonomi lokal dan menggairahkan minat terhadap musik keroncong di kalangan anak muda. Atraksi dan kreativitas dari acara kali ini berdampak positif dan menarik bagi masyarakat.