Presiden RI Prabowo Subianto mengomentari fenomena masyarakat yang menganggap dirinya paling tahu dalam menyikapi isu politik dan pemerintahan, terutama di media sosial. Dalam acara penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025, Presiden juga menyoroti hal ini terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga negara lain. Menurutnya, banyak orang mengangkat dirinya sebagai yang paling pintar dan kerap memberikan komentar tanpa dasar argumen yang kuat. Presiden juga mengungkapkan bahwa ia seringkali terheran dengan jumlah orang yang nampaknya lebih memahami pemikirannya dibandingkan dirinya sendiri. Terlepas dari itu, Presiden Prabowo tetap memperingatkan bahaya penyalahgunaan teknologi informasi, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan berita bohong. Ia menegaskan pentingnya menjaga komunikasi terbuka di tengah masyarakat dan menegaskan bahwa ia dan Presiden Joko Widodo lebih memilih untuk terus bekerja ketimbang sibuk berpidato.
Fenomena Orang ‘Sok Tahu’ di Media Sosial: Prabowo Menyentuhnya

Recommendation for You

Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo telah menyiapkan sanksi terberat bagi…

Persaingan untuk posisi calon ketua umum (caketum) PPP menjelang Muktamar X semakin ketat. Muktamar tersebut…

Pada Jumat, 19 September 2025, juru bicara PDI Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, memberikan tanggapan terhadap…

Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online telah resmi masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas tahun…

DPR telah menetapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online sebagai prioritas dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas)…