Aston Martin menghadapi tantangan keuangan yang serius, dipicu oleh tarif AS dan penurunan permintaan di pasar Cina, yang mengharuskan merek ini untuk memangkas proyeksi keuangannya hingga akhir tahun. Selain itu, perusahaan telah menjual sahamnya di tim Formula 1 dalam upaya untuk meningkatkan likuiditas keuangannya. Meskipun telah melepaskan saham finansialnya di tim F1, tim tersebut tetap akan dikenal sebagai Aston Martin Aramco Formula One Team berkat perjanjian jangka panjang antara keduanya.
Dalam situasi ini, seorang analis mengusulkan bahwa Aston Martin mungkin menjadi perusahaan tertutup untuk membantu memperbaiki keadaan keuangannya. Langkah-langkah penghematan biaya sedang diambil secara internal, tetapi pemulihan marjin kotor tidak diharapkan terjadi hingga tahun 2027 atau lebih. Meskipun demikian, keunggulan perusahaan terletak pada basis klien yang terdiri dari pembeli ultra-kaya, yang cenderung tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi.
Dengan potensi menjadi perusahaan tertutup dan strategi penghematan biaya yang sedang diimplementasikan, Aston Martin berusaha untuk menghadapi tantangan keuangannya saat ini. Meski demikian, basis klien yang kuat dapat memberikan fleksibilitas harga yang lebih besar bagi perusahaan pada waktu ini yang penuh ketidakpastian.
