Unit musik cadas asal Malang, GRIMWOLF, kembali menggebrak dengan rilisan terbarunya, single berjudul “REDUM”. Lagu ini digambarkan sebagai amunisi baru yang penuh kemarahan, kritik sosial, serta suara lantang terhadap ketidakadilan yang dirasakan masyarakat. Dalam single ini, GRIMWOLF menghadirkan aransemen musik yang lebih beringas dibanding karya sebelumnya, dengan gitar dan bass yang memiliki distorsi lebih gahar, serta drum yang menghentak tanpa kompromi. Gitaris Grimwolf, Christian, menyebutkan bahwa inspirasi untuk lagu “REDUM” datang dari sound gitar Dimebag Darrell (Pantera) serta band-band seperti Implore, Baptist, Converge, dan Better Lovers, yang menjadi referensi musikal dalam menciptakan nuansa agresif dan gelap dalam lagu ini.
Secara tematik, “REDUM” lahir dari kegelisahan atas situasi sosial-politik yang memanas. Liriknya mencerminkan ketidakadilan, kerakusan penguasa, dan kebijakan yang menekan rakyat kecil. Potongan lirik seperti “Keadilan kini semakin semu / Ketakutan kini ditebarkan” hingga “Negara ini level neraka / Aturan semena-mena” menjadi gambaran lugas atas keresahan tersebut. GRIMWOLF berharap agar pendengar tidak hanya menikmati musik, tetapi juga merasakan bara amarah yang terkandung di dalamnya serta diperlakukan sebagai seruan perlawanan.
Mereka menegaskan bahwa musik dapat menjadi senjata untuk melawan ketidakadilan, karena ketidakadilan yang dibiarkan akan tumbuh menjadi monster. Dengan “REDUM”, GRIMWOLF sekali lagi membuktikan diri sebagai band yang tidak hanya fokus pada kekuatan musikal, tetapi juga merekam denyut kegelisahan sosial. Lagu ini ditujukan bagi mereka yang merasa suaranya dibungkam, diperas, dan diabaikan, serta menjadi pengingat bahwa suara perlawanan tidak akan pernah padam.
Selain merilis single “REDUM”, GRIMWOLF juga merilis sebuah music video (MV) bekerjasama dengan civitas akademik Universitas Ma Chung. MV tersebut disajikan dalam bentuk animasi yang diluncurkan bertepatan dengan HUT RI ke-80, di mana amarah ditampilkan secara visual dalam video tersebut.
