Tensi politik dalam internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin meningkat menjelang Muktamar partai. Salah satu isu hangat adalah kemunculan figur dari luar partai yang berambisi merebut kursi ketua umum. Arbi Irawan, seorang kader PPP, menegaskan bahwa PPP terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung dan berjuang bersama, namun dengan catatan bahwa kepemimpinan dalam PPP harus melalui proses kaderisasi yang jelas.
Deklarasi dari Agus Suparmanto, kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang menyatakan siap maju sebagai calon ketua umum PPP memicu reaksi keras dari kader PPP. Mereka merasa bahwa deklarasi tersebut mengurangi marwah partai dan meragukan kualitas kader PPP. Arbi menegaskan bahwa PPP adalah partai kader dengan sejarah perjuangan ulama yang panjang, dan kepemimpinan partai harus dimiliki oleh mereka yang memahami identitas dan nilai-nilai partai.
Muktamar PPP diprediksi akan menjadi salah satu yang paling panas dalam sejarah partai tersebut. Tidak hanya melibatkan perebutan kursi ketua umum, tetapi juga menentukan arah kebijakan partai menghadapi kontestasi politik yang semakin keras. Pengamat politik melihat sikap tegas kader PPP terhadap figur eksternal sebagai perlawanan terhadap pragmatisme politik dan usaha untuk menjaga identitas PPP sebagai partai ideologis yang berakar pada perjuangan Islam. Regenerasi partai tetap dibutuhkan, tetapi harus melalui proses pengkaderan yang jelas dan dijalankan dengan kesetiaan pada nilai-nilai partai.