Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, memberikan tanggapan tegas terhadap isu yang berkembang terkait format debat dalam Pemilihan Presiden 2024. Dalam pernyataannya, Nusron menegaskan bahwa pasangan Prabowo-Gibran tidak terlibat dalam usulan perubahan format debat yang menjadi perbincangan hangat.
“Sekarang sudah ketahuan, cetho welo welo. Alias sudah terang benderang siapa yang mengusulkan perubahan format debat, dan itu bukan dari pasangan Prabowo-Gibran,” ujar Nusron kepada wartawan pada Senin (4/11) di Jakarta.
Nusron menambahkan bahwa seringkali ada kesalahpahaman atau tuduhan yang tidak tepat alamat kepada Prabowo-Gibran. “Kami berprinsip transparan dan jujur dalam setiap aspek kampanye. Setiap isu yang muncul sering kali dikaitkan dengan kami, padahal bukan dari pihak kami,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan kesiapan pasangan Prabowo-Gibran untuk mengikuti format debat apa pun yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), termasuk kemungkinan debat dalam bahasa Inggris tanpa teks.
“Kami siap mengikuti aturan yang dibuat oleh KPU. Kami percaya pada kemampuan kami untuk berkomunikasi efektif dalam format apapun,” lanjut Nusron.
Di sisi lain, ada pengakuan dari Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang mengusulkan ide perubahan format debat tersebut. Nihayatul Wafiroh, Co-Captain Timnas AMIN, menyampaikan bahwa ide tersebut muncul dalam diskusi FGD pada 29 November 2023, dengan tujuan agar pasangan capres-cawapres selalu hadir dalam setiap agenda debat.
“Kami ingin debat yang inklusif dan konstruktif, di mana setiap calon dapat menyampaikan visi dan misinya,” ucap Nihayatul.
KPU sendiri telah mengklarifikasi bahwa perubahan format debat bukanlah penghilangan debat cawapres, tetapi lebih kepada penyesuaian struktur dan format agar lebih efektif. Hasyim Asy’ari, Ketua KPU, menegaskan bahwa akan ada lima kali debat dengan kehadiran lengkap ketiga paslon, dimana porsi berbicara cawapres akan lebih dominan ketika debat mereka berlangsung.
Nusron menutup dengan mengatakan bahwa Prabowo-Gibran tetap berkomitmen pada kampanye yang positif dan informatif.
“Kami ingin kampanye yang berbasis pada fakta dan visi yang jelas untuk masa depan Indonesia,” pungkasnya. (SENOPATI)