Tanggal 30 Desember 2023 – 20:24 WIB
VIVA – Kampanye Pemilu 2024 telah berlangsung selama 1 (satu) bulan sejak 28 November 2023 dan akan berakhir pada 10 Februari 2024 mendatang, yang artinya hampir separuh masa kampanye telah berlangsung untuk semua jenis pemilihan, baik Pemilu Presiden (Pilpres), Pemilu Legislatif (Pileg) di tingkat DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD RI.
Hingga saat ini, atmosfer kampanye penuh dengan tema, isu, dan pemberitaan seputar Pilpres yang menenggelamkan Pileg. Seakan-akan Pilpres menjadi faktor yang paling penting dan yang lain hanya menjadi tambahan saja.
Menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum, situasi ini tidak kondusif bagi kemajuan demokrasi dan peningkatan kesadaran politik masyarakat serta hasil Pemilu.
Semua pembahasan publik hanya berfokus pada Pilpres, padahal Pemilu 2024 juga melibatkan pemilihan cabang kekuasaan selain eksekutif yaitu kekuasaan legislatif. Pileg menjadi tidak fokus, baik bagi kontestan Partai politik dalam menyampaikan programnya, maupun bagi masyarakat pemilih dalam menentukan partai yang layak dipilih.
Anas juga menyoroti evaluasi kampanye Pemilu 2024 terkait syarat memberangkatkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang didasarkan pada hasil Pemilu 5 (lima) tahun sebelumnya. Menurutnya, ini menjadi persoalan logika ilmiah dan menyarankan Pemilu 2029 harus dipisahkan waktunya, dimana proses Pileg menjadi dasar pengusulan calon pada Pilpres.
Dari dua argumen yang disampaikan Anas, dia berpendapat bahwa Pemilu 2024 ini selayaknya menjadi pemilu terakhir yang dilaksanakan secara serentak.
