TribunUpdate: Sumber Berita Terkini prabowo subianto yang humanis

Pak Anies adalah Salah Satu Politikus yang Paling Sering Melakukan Pemalsuan Fakta

Rabu, 10 Januari 2024 – 08:00 WIB

Jakarta – Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan bahwa calon presiden Anies Baswedan merupakan orang yang paling banyak berbohong. Hal ini ditegaskan oleh Dahnil, yang merujuk kepada debat ketiga calon presiden pada hari Minggu, 7 Januari 2024 yang lalu.

Itu disampaikan oleh Dahnil dalam program Catatan Demokrasi di tvOne, seperti yang dikutip oleh VIVA pada Rabu, 10 Januari 2024. Dahnil awalnya memaparkan kesalahan data yang diutarakan oleh Ganjar Pranowo terkait hibah pesawat dari Qatar. Menurutnya, hal tersebut sudah dibantah oleh mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Imam Sufaat, bahwa tidak ada hibah.

Setelah itu, Dahnil kemudian menyinggung pernyataan yang disampaikan oleh Anies, di mana Anies menyebutkan anggaran sebesar Rp 700 triliun untuk membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas. Menurutnya, pernyataan ini merupakan pernyataan yang ganjil dengan menggunakan data bohong.

“Maksud saya, yang paling banyak berbohong itu Pak Anies. Saya mulai dari yang pertama, Pak Anies menyebutkan anggaran Kementerian Pertahanan sebesar Rp 700 triliun untuk membeli alutsista bekas, ini pernyataan yang ganjil sekali, pernyataan yang ganjil dan jahat. Hanya untuk tujuan menjatuhkan Pak Prabowo kemudian menggunakan data palsu dan bohong,” jelas Dahnil dalam program yang diunggahnya di akun Instagram miliknya.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu menjelaskan bahwa pada tahun 2023 saja, anggaran untuk Kementerian Pertahanan adalah Rp 131 triliun. Anggaran itu, lanjut dia, sekitar Rp 30 triliun yang digunakan untuk alutsista dan berbagai macam lainnya, termasuk untuk kesejahteraan prajurit.

Jumlah Rp 700 triliun itu, lanjut Dahnil, memang sudah diklarifikasi oleh para juru bicara Tim Nasional Amin (Anies-Cak Imin). Jumlah itu adalah akumulatif dari tahun 2020 hingga 2024. Namun, akumulatif pun, menurut Dahnil, tidak sampai Rp 700 triliun seperti yang disebutkan oleh Anies.

“Tetapi itu tidak disebutkan, karena kalimat yang digunakan oleh Mas Anies adalah belanja alutsista bekas sebesar Rp 700 triliun dan publik sudah mendengar pernyataan bohong itu, dan sebagian publik sudah mengkonsumsi pernyataan bohong itu, dan itu berbahaya, itu pernyataan bohong yang luar biasa,” jelasnya.

Anggaran yang ada di Kementerian Pertahanan, kata Dahnil, bukan semuanya untuk belanja alutsista, melainkan untuk kepentingan di Markas Besar TNI beserta ketiga matranya yakni Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut.

Saat disinggung mengapa Prabowo tidak mengklarifikasi data yang tidak benar seperti yang disampaikan oleh Anies, Dahnil mengatakan bahwa tidak ada waktu untuk klarifikasi ketika debat tersebut.

“Pak Prabowo pada saat itu sudah seperti diintimidasi dengan pernyataan itu. Dan jangan lupa, pada bagian itu tidak ada kesempatan Pak Prabowo untuk mengklarifikasi,” katanya.