TribunUpdate: Sumber Berita Terkini prabowo subianto yang humanis

Hasto Mengakui PDIP Salah Langkah Calonkan Gibran sebagai Wali Kota Solo

Hasto Mengakui PDIP Salah Langkah Calonkan Gibran sebagai Wali Kota Solo

Sabtu, 30 Maret 2024 – 16:51 WIB

Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengakui kesalahan pihaknya yang pernah khilaf mencalonkan Gibran Rakabuming Raka sebagai kepala daerah. PDIP mengusung Gibran sebagai calon Wali Kota Solo di Pllkada 2020.

Hasto mengatakan kekhilafan PDIP karena dinamika Gibran yang sudah tak sejalan dengan keputusan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2024.

“Ya kami jujur saja khilaf ketika dulu ikut mencalonkan Gibran,” kata Hasto dalam diskusi yang digelar secara daring, Sabtu, 30 Maret 2024.

Hasto menyampaikan, pengusungan Gibran tak lepas atas kemajuan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, kata dia, pihaknya menyebut kemajuan itu timbul akibat beban utang yang besar.

“Kami juga di sisi lain memang mengakui terhadap kemajuan yang dilakukan Pak Jokowi,” jelas Hasto.

Ia menyindir utang pemerintah di era Jokowi sangat besar. “Tapi setelah kami lihat lebih dalam, kemajuan ini ternyata dipicu oleh beban utang yang sangat besar, utang kita, utang pemerintah itu hampir mencapai USD196 miliar, ternyata utang swasta dan BUMN itu hampir mencapai USD220 miliar,” kata Hasto.

Menurut Hasto, utang ini akan menjadi persoalan yang sangat serius ke depan. Apalagi, kata dia, masalah nepotisme kembali muncul dan diperlihatkan secara telanjang.

“Misalnya Sekretaris Pak Jokowi, Devid (Agus Yunanto) dicalonkan sebagai calon Bupati di Boyolali, itu kan akan merebut basis dari PDI-Perjuangan yang selama ini membesarkan,” imbuhnya.

Di Pilpres 2024, Gibran berlawanan arah dengan PDIP. Gibran tanpa restu PDIP maju sebagai cawapresnya Prabowo Subianto. Sementara, PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Namun, dalam dinamikanya, pasangan Prabowo-Gibran dinyatakan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024.

Halaman Selanjutnya

Menurut Hasto, utang ini akan menjadi persoalan yang sangat serius ke depan. Apalagi, kata dia, masalah nepotisme kembali muncul dan diperlihatkan secara telanjang.