Tahun baru 2025 selalu dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 1 Januari setiap tahunnya. Namun, tahukah Anda mengapa tanggal tersebut dipilih sebagai hari awal tahun baru? Sebelum adanya kalender Masehi, manusia menggunakan kalender Romawi yang diciptakan oleh Romulus pada abad ke-8 SM. Pada kalender tersebut terdapat 10 bulan dan 304 hari dalam setahun, dengan perayaan tahun baru di awal musim semi.
Namun, kalender Romawi tidak cocok dengan perputaran matahari, sehingga Kaisar Julius Caesar mengumpulkan para astronom dan matematikawan pada tahun 46 SM untuk memecahkan masalah ini. Setelah mengamati pergerakan bulan dan matahari, mereka akhirnya menemukan kalender Julian yang mirip dengan kalender Gregorian yang digunakan saat ini. Julius Caesar kemudian menetapkan tanggal 1 Januari sebagai hari pertama tahun tersebut, untuk menghormati dewa Romawi, Janus.
Di Eropa, pada tahun 567 Masehi, warga merayakan tahun baru setiap tanggal 25 Maret karena perayaan tanggal 1 Januari dianggap sebagai perayaan orang kafir. Setelah perundingan panjang, akhirnya mereka menetapkan tanggal 25 Maret sebagai hari tahun baru. Perayaan tahun baru di bulan Maret juga dilakukan oleh bangsa Fenisia dan Persia kuno. Paus Gregorius XIII kemudian melakukan reformasi kalender Gregorian pada tahun 1582, yang kembali menetapkan tanggal 1 Januari sebagai Hari Tahun Baru.
Perayaan tahun baru sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu, dilakukan di Babylonia, Mesopotamia Kuno, yang erat kaitannya dengan agama dan mitologi. Perayaan tahun baru dilakukan pada bulan baru pertama setelah ekuinoks musim semi atau hari di akhir bulan Maret. Dengan mengamati jumlah sinar matahari dan kegelapan yang sama, perayaan tahun baru dilaksanakan sebagai bentuk kekaguman terhadap alam.